SuaraRiau.id - Peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni tahun ini diperingati dalam suasana pandemi Covid-19 di Istana Kepresidenan Bogor dan halaman Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri Jakarta, Selasa (1/6/2021).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenakan pakaian adat dari Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Sementara Wakil Presiden Maruf Amin terlihat memakai baju adat Melayu Riau.
Tak hanya Jokowi dan Maruf Amin, sejumlah pejabat negara juga menggunakan pakaian adat.
Upacara dilakukan "hybrid" yaitu Presiden Jokowi mengikuti dari Istana Kepresidenan, sedangkan pasukan melangsungkan upacara di halaman Gedung Pancasila, sementara para pejabat negara mengikuti upacara dari tempat masing-masing.
Presiden Jokowi dalam pernyataannya mengingatkan tantangan yang dihadapi bangsa untuk menanamkan secara kuat nilai-nilai Pancasila dalam diri masyarakat, tidak semakin ringan di tengah pesatnya globalisasi, kemajuan teknologi dan interaksi dunia.
Presiden Joko Widodo mengajak seluruh masyarakat untuk melakukan pendalaman nilai-nilai Pancasila dengan menggunakan cara luar biasa.
"Saudara-saudara sebangsa setanah air, menghadapi semua ini perluasan dan pendalaman nilai-nilai Pancasila tidak bisa dilakukan dengan cara-cara biasa, diperlukan cara-cara baru yang luar biasa," kata Presiden dikutip dari Antara, Selasa (1/6/2021).
Presiden menyampaikan hal itu saat memberikan amanat dalam Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2021.
"Memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama revolusi industri 4.0 dan sekaligus Pancasila harus menjadi fondasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkeindonesiaan," ujar Jokowi.
Menurut Presiden Jokwoi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga mempengaruhi "landscape" kontestasi ideologi.
"Revolusi industri 4.0 juga telah menyediakan berbagai kemudahan dalam berdialog, dalam berinteraksi dan berorganisaisi dalam skala besar lintas negara," ungkap Presiden.
Ketika konektivitas 5 G melanda dunia maka interaksi antardunia juga semakin mudah dan cepat.
"Kemudahan ini bisa digunakan oleh idiolog-idiolog transnasional radikal untuk merambah ke semua pelosok Indonesia ke seluruh kalangan dan ke seluruh usia tidak mengenal lokasi dan waktu," tutur Presiden.
Sehingga tugas Pancasila pun tidaklah semakin ringan.
"Yang harus kita waspadai adalah meningkatnya rivalitas dan kompetisi, termasuk rivalitas antarpandangan, rivalitas antar-nilai-nilai dan rivalitas antarideologi," kata Presiden menegaskan.
Hadir juga dalam upacara peringatan tersebut Ketua MPR Bambang Soesatyo yang bertugas membacakan Pancasila serta Ketua DPR Puan Maharani yang membacakan teks Pembukaan UUD 1945. (Antara)
Berita Terkait
-
Refly Harun Tanggapi Soal Najwa Shihab Yang Di-bully : Buzzer Mulyono Masih Eksis Ya
-
Hilirisasi Era Presiden Jokowi Tunjukkan Ekonomi SDA Jadi Industri Bernilai Tambah
-
10 Tahun Jokowi: OSS Mempermudah Perizinan, Dongkrak Investasi
-
Baru Sehari Dilantik, Gaya Ngeles Raffi Ahmad Dibilang Sekelas Jokowi: Tanya Pihak Sana...
-
Ada Makan Gratis di Angkringan Sambut Jokowi Pulang Kampung, Netizen: Maunya Omakase
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
Terkini
-
Inovasi E-Break, PHR Hemat Biaya Produksi Balam South Rp29 Miliar
-
Hari Pencoblosan, KPU Riau Ungkap Larangan untuk Pemilih dan Lembaga Survei
-
Intip Snack Emping Jagung Nasabah PNM Mekaar yang Diborong Wapres Gibran
-
Jaga Keamanan Masa Tenang Pilkada, Polres Siak-Instansi Terkait Patroli Skala Besar
-
Hari Guru, Begini Jejak Kisah Guru di Balik Kesuksesan Para Engineer PHR