Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Senin, 31 Mei 2021 | 15:40 WIB
Ilustrasi Gedung Kementerian BUMN. [ANTARA FOTO/Aprillio Akbar]

Tren negatif di perusahaan sekelas BUMN tersebut merupakan dampak dari para politikus yang haus akan kekuasaan.

Mereka tak segan-segan menitipkan orangnya untuk masuk ke BUMN dan kemudian mengeruk harta sebesar-besarnya.

“Yang buat rugi itu bukan Relawan Jokowi, tapi para politisi yang menitipkan orangnya ke BUMN, yang akhirnya ada yang membajak dan merampok. Nah itu yang merugikan BUMN, bukan relawan Jokowi!,” tuturnya.

Pihaknya sebagai relawan Jokowi mengaku, sebenarnya bukan perkara yang mudah ketika mereka terpilih sebagai petinggi di BUMN. Hal tersebut karena terpilihnya mereka di BUMN selalu dikaitkan dengan nama Presiden Jokowi.

“Kita punya tanggung jawab moral, karena kita ditugaskan di BUMN itu banyak yang menilai atas nama Relawan Jokowi. Yang jadi persoalan itu ada stigma nama Jokowinya. Kita harus menanggung dan membawa beban nama itu,” jelasnya.

Kendati begitu, Immanuel Ebenezer tidak ingin menjelaskan lebih lanjut terkait siapa saja politikus yang kerap merusak BUMN.

“Saya tidak mau sebutkan namanya, tapi faktanya sampaikan, sampaikan kepada politisi itu, bahwa BUMN itu bangkrut karena titipan para Politisi bukan titipan Jokowi. Itu sampaikan dan saya pertanggungjawabkan yang saya sampaikan ini. Mereka itu maling, korup, dan rampok,” ungkapnya.

“Faktanya, selama ini kenapa BUMN bangkrut dan rugi, karena dibajak oleh para pemain-pemain dan perampok. Jadi para politisi itu yang selalu membajak nasib rakyat lewat BUMN,” imbuhnya.

Untuk diketahui, Abdee Slank diangkat sebagai Komisaris Telkom dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Jumat (28/5/2021).

Tak hanya Abdee, sosok lain tak asing bagi publik yang masuk direksi Telkom, di antaranya ada sosok Rizal Mallarangeng dan Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Mahendra Sinulingga.

Load More