Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Senin, 31 Mei 2021 | 07:28 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik pada penutupan Kongres V PDI Perjuangan di Sanur, Denpasar, Bali, Sabtu (10/8). [ANTARA FOTO/Fikri Yusuf]

SuaraRiau.id - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meresmikan 25 kantor baru DPD dan DPC partai se-Indonesia partai berlambang banteng itu yang diselenggarakan secara virtual pada Minggu (30/5/2021).

Dalam kesempatan itu, Megawati menegaskan kepada seluruh kadernya bahwa tidak boleh ada aset partai yang diperjualbelikan secara pribadi.

“Bahwa partai tidak boleh milik pribadi meskipun orang itu anggota PDIP, tapi mesti miliki partai. Tidak ada lagi aset partai diperjualbelikan untuk masing-masing pribadi,” tegas dia dikutip dari Terkini.id--jaringan Suara.com, Senin (31/5/2021).

Megawati juga menyerukan bahwa aset-aset PDI Perjuangan, termasuk sekolah partai di Jawa Timur dan patung Bung Karno di Yogyakarta maupun di Palu, tidak ada satupun yang dibangun atas nama pribadi.

“Supaya diketahui kantor-kantor ini tidak saya izinkan menjadi milik pribadi seseorang baik di anggota PDIP. Kantor partai ini harus menjadi aset partai, jadi semuanya adalah atas nama DPP partai,” ucapnya.

Megawati kemudian menyinggung soal aset-aset partai yang didirikan oleh ayahnya, Soekarno, yakni Partai Nasional Indonesia (PNI) yang saat ini banyak aset-aset partai tersebut sudah tidak lagi diketahui dokumennya.

“Waktu saya jadi ketua umum, saya lalu bertanya ya tentu saya waktu itu berpikir oh iya ya pasti ada aset partai itu termasuk PNI dan apa yang terjadi setelah tanya kiri tanya kanan tidak ada lagi jejak-jejaknya sebagai hak milik partai,” ungkap Megawati.

Pernyataan Presiden Indonesia ke-5 itu lantas mengundang berbagai komentar dari netizen. Mereka menyerbu unggahan sebuah portal berita pada Senin (31/5/2021).

Di bawah unggahan yang membagikan pernyataan Megawati, beberapa netizen menyindir soal aset negara yang dijual saat ia memimpin.

Jual aset negara boleh,” tulis sebuah akun.

“Gimana gimana?? Kapal tanker? Indosat?” cuit yang lain.

“Bu mega sedang menasehati bu mega,” komentar netizen.

“Indosat ketawa,” sahut sebuah akun Twitter.

Load More