SuaraRiau.id - Angka kematian akibat Covid-19 di India menembus seperempat juta jiwa berdasarkan laporan harian per Rabu (12/5/2021).
Menurut data Kementerian Kesehatan negara itu, tercatat penambahan 4.205 kematian dan 348.421 infeksi Covid-19 dengan keseluruhan jumlah kasus mencapai 23 juta lebih.
Seorang ahli virus terkemuka menuturkan bahwa terlalu dini untuk mengatakan jika infeksi mencapai puncaknya.
Para ahli percaya jumlah resmi mengabaikan skala sesungguhnya dari dampak epidemi, dan kematian serta infeksi yang sebenarnya bisa 5-10 kali lipat lebih banyak.
Ahli virus senior India, Shahid Jameel mengatakan kurva infeksi Covid-19 India kemungkinan menunjukkan tanda-tanda awal mendatar, namun penurunan jumlah infeksi baru sepertinya akan lamban.
"Terlalu cepat untuk mengatakan apakah kami telah mencapai puncak," kata dia dikutip surat kabar Indian Express.
"Terdapat sejumlah indikasi kasus mereda. Namun kita jangan sampai lupa bahwa ini adalah dataran yang sangat tinggi. Kami sepertinya mendatar di sekitar 400.000 kasus per hari." sambungnya.
Melansir Reuters, India yang berpenduduk 1,4 miliar jiwa itu, saat ini menyumbang 1 dari 3 kematian Covid-19 yang dilaporkan di seluruh dunia.
Rumah sakit, staf medis, kamar mayat dan krematorium di India kewalahan. Obat dan oksigen medis juga mengalami kelangkaan.
Melansir Antara, gelombang kedua Covid-19 yang mengganas telah menyebar dari kota besar ke kota-kota kecil dan perdesaan.
Dalam laporan yang dipublikasi pada Rabu (12/5/2021), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan varian B1617 yang pertama kali muncul di India terdeteksi di sedikitnya 44 negara hingga saat ini.
Lembaga kesehatan global itu mengklasifikasikanya sebagai 'varian yang menjadi perhatian', yang mengharuskan analisis serta pelacakan yang ketat.
Gelombang kedua pandemi India meningkatkan seruan penguncian nasional sekaligus memicu lebih banyak negara bagian untuk memberlakukan pembatasan Covid-19 yang lebih ketat, yang membuat usaha dan perekonomian semakin babak belur. (Antara)
Berita Terkait
-
Seorang Wanita India Tewas Kena Serangan Roket Hamas Saat Video Call Suami
-
71 Mayat Mengapung di Sungai Gangga, Pemerintah India Bantah Tudingan Ini
-
Vaksin Pfizer dan Moderna Efektif Lawan Varian Baru Virus Corona India
-
Banyak Warga Cari Alternatif, Dokter India: Kotoran Sapi Bukan Obat Covid!
-
Satu ABK WNA di Cilacap yang Positif Covid-19, Dinyatakan Meninggal Dunia
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah dari Merek Underrated: RAM hingga 12 GB, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
9 Mobil Bekas Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta: Nyaman, Siap Angkut Banyak Keluarga
-
5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
Terkini
-
Berat Nyaris 1 Ton, Sapi Kurban Prabowo untuk Riau Disembelih di Masjid Annur
-
Tumpukan Sampah di Pasar Agus Salim Pekanbaru, Pedagang: Baunya Menyiksa
-
Ayah Bocah SD Meninggal Diduga Dibully Minta Keadilan: Pak Prabowo Tolong Kami
-
Selamat! Kamu Mendapatkan 4 Cuan DANA Kaget Bernilai Ratusan Ribu
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional