SuaraRiau.id - Sebanyak 35 warga Palestina di Gaza meninggal dunia dalam serangan Israel, sementara tiga orang Israel tewas di aksi saling balas serangan udara paling intensif selama bertahun-tahun.
Israel melakukan ratusan serangan udara di Gaza hingga Rabu (12/5/2021) dini hari, ketika kelompok Islamis dan kelompok militan Palestina lainnya menembakkan beberapa serangan roket ke Tel Aviv dan Bersyeba.
Dilaporkan, satu bangunan tempat tinggal bertingkat di Gaza runtuh dan satu lagi rusak berat setelah berulang kali terkena serangan udara Israel.
Sementara itu, Israel mengatakan pihaknya menyerang sasaran Hamas, termasuk pusat intelijen dan situs peluncuran roket.
Itu adalah serangan terbesar antara Israel dan Hamas sejak perang 2014 di Gaza, dan memicu kekhawatiran internasional bahwa situasinya bisa lepas kendali.
Utusan perdamaian Timur Tengah PBB, Tor Wennesland mengatakan di Twitter: "Hentikan tembakan segera. Ini bisa meningkat menuju perang skala penuh. Para pemimpin di semua sisi harus mengambil tanggung jawab deeskalasi.
"Biaya perang di Gaza sangat menghancurkan dan dibayar oleh orang-orang biasa. PBB bekerja dengan semua pihak untuk memulihkan ketenangan. Hentikan kekerasan sekarang," tulisnya dikutip dari Antara, Rabu (12/5/2021).
Warga Gaza melaporkan rumah mereka bergetar dan langit diterangi dengan serangan Israel, roket keluar, dan rudal pertahanan udara Israel mencegat mereka.
Sedangkan, orang Israel lari ke tempat berlindung atau ke trotoar di pantai dan ke selatan Israel di tengah suara ledakan saat rudal pencegat melesat ke langit.
Hamas mengatakan pihaknya menembakkan 210 roket ke arah Beersheba dan Tel Aviv sebagai tanggapan atas pemboman gedung menara di Kota Gaza.
Di Tel Aviv, sirene serangan udara terdengar di sekitar kota. Bagi Israel, sasaran militan di Tel Aviv, ibu kota komersialnya, menimbulkan tantangan baru dalam konfrontasi dengan kelompok Islam Hamas, yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh Israel dan Amerika Serikat.
Serangan udara itu menyusul ketegangan berminggu-minggu di Yerusalem selama bulan puasa Ramadhan, dengan bentrokan antara polisi Israel dan pengunjuk rasa Palestina di dalam dan sekitar Masjid Al-Aqsa, di kompleks yang dihormati oleh orang Yahudi sebagai "Temple Mount" dan oleh Muslim sebagai Tempat Suci Mulia. (Antara)
Berita Terkait
-
Serangan Udara Israel di Beirut, Target Bunuh Tokoh Senior Hizbullah
-
ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Benjamin Netanyahu, Erdogan Bicara Soal Kepercayaan Sistem Internasional
-
Serangan Udara Israel di Beirut Tewaskan 15 Orang dan Melukai 63 Lainnya
-
Perang di Lebanon Selatan: Bentrokan Hebat antara Hizbullah dan Israel Tak Terelakkan
-
Bayang-Bayang Teror: Palestina Khawatir Atas Pembebasan Pemukim Ilegal Israel
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Review Smartphone iQOO Terbaru 2024 dan Spesifikasinya
-
Dukung Gaya Hidup Sehat, BRI dan OPPO Berkolaborasi di OPPO Run 2024
-
Jelang Pencoblosan, Kapolres Ajak Semua Paslon Pilkada Siak Olahraga Bersama
-
Beli Rumah Lebih Mudah, Ayo ke KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya
-
Kasus Polisi Tembak Polisi di Sumbar, Kompolnas Minta Polda Selidiki Penyebab