SuaraRiau.id - Melonjaknya kasus Covid-19 di India dikabarkan sangat mengkhawatirkan. Salah seorang Delhi Nitish Kumar terpaksa menyimpan jasad ibunya di rumah selama hampir dua hari sambil mencari ruang di krematorium kota tersebut.
Hal ini menjadi sebuah tanda banjir kematian akibat Covid di India tersebut makin mengganas.
Pada Kamis (22/4/2021), Kumar mengkremasi ibunya yang meninggal karena Covid-19. Ibunya dikremasi massal di tempat darurat di tempat parkir sebelah krematorium di Seemapuri, timur laut Delhi.
"Saya mencari ke sana-sini tetapi semua krematorium mempunyai berbagai alasan ... salah satunya kehabisan kayu," kata Kumar dengan memakai masker dikutip dari Antara, Kamis (22/4/2021)
India mencatat jumlah kasus harian Covid-19 tertinggi di dunia yakni 314.835 kasus pada Kamis (22/4/2021), dengan gelombang kedua pandemi menghancurkan infrastruktur kesehatan yang lemah.
Di Delhi saja, di mana rumah sakit mengalami krisis pasokan oksigen, lonjakan kasus harian Covid-19 mencapai 26.000 orang.
Mereka yang kehilangan orang terkasih di ibu kota India, tempat 306 orang meninggal karena Covid-19 dalam sehari, beralih ke fasilitas darurat yang melakukan penguburan massal dan kremasi lantaran krematorium kewalahan.
Jitender Singh Shunty, penyedia layanan medis Shaheed Bhagat Singh Sewa Dal, mengatakan hingga Kamis (22/4/2021) malam 60 jasad telah dikremasi di fasilitas darurat di lapangan parkir dan 15 jasad lainnya masih menunggu.
"Tak seorang pun di Delhi pernah menyaksikan pemandangan demikian. Anak-anak yang berusia 5 tahun, 15 tahun, 25 tahun sedang dikremasi. Pengantin baru dikremasi. Berat untuk melihatnya," ungkap Shunty dengan mata berkaca-kaca.
Shunty, yang mengenakan alat pelindung dan sorban kuning cerah, mengatakan tahun lalu selama puncak gelombang pertama Covid-19 jumlah maksimal jasad yang ia bantu kremasinya adalah 18 jasad sehari, dengan rata-rata 8-10 per hari.
Menurutnya, pada Selasa (20/4/2021) sebanyak 78 jasad dikremasi di satu tempat saja.
Kumar bercerita ketika ibunya, yang seorang petugas kesehatan pemerintah, terbukti positif COVID-19 10 hari yang lalu, otoritas tidak mendapatkan tempat tidur rumah sakit untuknya.
"Pemerintah tidak melakukan apa-apa. Hanya kamu yang bisa menyelamatkan keluargamu. Kamu sendiri," ungkapnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Khawatir Ada Eksodus Warga India, Wagub DKI Minta Jokowi Perketat Bandara
-
Eks Direktur WHO Minta Pemerintah Waspada WN India Bawa Varian Baru Corona
-
Pecah Rekor, Peningkatan Kasus Covid-19 Harian di India Tertinggi di Dunia
-
Ingin Tolong Banyak Nyawa, Pria Ini Jual Mobil SUV untuk Beli Oksigen
-
Waduh! Masuk ke Indonesia, 12 Warga India Ternyata Positif Covid-19
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
3 Rekomendasi Mobil Bekas Nyaman dan Ideal untuk Antar-Jemput Anak Sekolah
-
8 Mobil Kecil Bekas Tampilan Sporty, Paket Hemat untuk Budget Pas-pasan
-
Anggota Polisi di Indragiri Hulu Dipecat Gara-gara Pakai Narkoba
-
5 Mobil Bekas Paling Nyaman di Indonesia, Referensi Terbaik Keluarga
-
Demo Polemik Lahan TNTN Diwarnai 'Teror' SMS Blast dari Nomor Misterius