Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 26 Maret 2021 | 09:46 WIB
Petir menggelegar saat Demokrat kubu Moeldoko bercerita kasus korupsi Hambalang. [Suara.com/Bagaskara]

SuaraRiau.id - Hal menarik terjadi saat sejumlah pendiri dan anggota Partai Demokrat versi KLB menggelar konferensi pers di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Kala itu, petir berulang kali menyambar saat Max Sopacua pidato. Selama konferensi pers berlangsung, diketahui cuaca setempat memang kurang bersahabat.

Saat itu, hujan terus mengguyur lokasi dan petir berulang kali terdengar. Hal itu semakin buruk lantaran kegiatan tersebut digelar secara terbuka dan hanya beratapkan tenda.

Video detik-detik petir menyambar saat Max Sopacua berpidato pun dibagikan Deputi Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Ricky Kurniawan.

Ricky beranggapan, sambaran petir tersebut menjadi pertanda, bahwa alam menolak keberadaan kelompok tersebut.

Bahkan, saking kencang suara sambaran tersebut, dia dan seluruh peserta lainnya merasa terkejut.

“Alam saja menolak dengan keberadaan KLB ilegal ini, masih beruntung tidak disambar petir. Kebodohan mereka akan semakin membuat gerombolan begal politik ini semakin terpojok,” tulis Ricky melalui akun media sosial pribadinya, dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Kamis (25/3/2021).

Salah satu akun medsos relawan SBY, yakni @demokratisme14 menduga, gemuruh petir yang terdengar merupakan sinyal, bahwa Tuhan sejatinya sedang marah. Setidaknya, hal tersebut yang dipercaya orang-orang zaman dahulu.

“Kata orang dahulu, jika berbicara dan disambangi suara petir bergemuruh, maka tandanya Tuhan marah,” tulis pengelola akun tersebut.

Pemilihan konferensi pers Demokrat Kubu Moeldoko di proyek pembangunan Wisma Atlet Hambalang bukan tanpa alasan.

Menurut mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat, Darmizal lantaran tempat tersebut memiliki sejarah dengan Partai Demokrat.

“Kita konpers di tempat yang paling bersejarah dan penuh paradoks, satu sisi ‘katakan tidak tapi sisi lain lakukan korupsi secara berjamaah’ termasuk proyek Hambalang,” terangnya.

Lebih lanjut, Darmizal mengatakan, dengan berlokasi di Wisma Atlet Hambalang, diharapkan masyarakat bisa ingat terhadap pembangunan proyek yang diduga bermasalah tersebut.

“Semoga Hambalang jadi halaman berikutnya dalam penuntasan bongkar kisah sedih masa lalu tersebut,” sebut Darmizal.

Load More