Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Kamis, 18 Maret 2021 | 14:54 WIB
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulu tangkis Indonesia (PP PBSI) Agung Firman Sampurna. [ANTARA/HO/PP PBSI]

SuaraRiau.id - Tim nasional (timnas) bulu tangkis Indonesia diharuskan mundur dari All England 2021. Tim bulu tangkis Indonesia pun kemudian ramai-ramai menyampaikan protes dan mendesak Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).

Terkait itu, Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna mengungkapkan kekecewaannya atas keputusan BWF.

Dalam konferensi pers yang berlangsung di Gedung BPK RI Jakarta, Agung menegaskan akan meminta penjelasan dari pihak NHS, yang merupakan otoritas kesehatan Inggris.

NHS diketahui merupakan pemberi rekomendasi kepada BWF untuk menarik timnas Indonesia dari turnamen Super 1000 ini.

"Kami tidak akan berhenti memperjuangkan kehormatan kita dalam ajang internasional. Jujur saya sangat kecewa, kami sudah melakukan persiapan maksimal, di saat yang sama menjalankan protokol kesehatan ketat. Ditambah lagi kami sudah melakukan dua kali vaksin," kata Agung kutip dari Antara, Kamis (18/3/2021).

Hingga saat ini, PBSI masih berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI untuk mencari tahu rincian keterangan dari NHS yang menyebutkan bahwa 24 anggota kontingen Indonesia sempat melakukan kontak dengan penumpang yang positif Covid-19 dalam perjalanan dari Istanbul (Turki) ke Birmingham (Inggris).

Lebih lanjut, kata Agung, hal ini perlu diselidiki mendalam agar diketahui secara pasti apakah timnas memang benar-benar melakukan kontak.

Sementara dari hasil tes swab PCR yang dilakukan BWF hari Sabtu (13/3/2021) diketahui seluruh anggota timnas baik atlet, pelatih, dan ofisial dinyatakan negatif Covid-19.

"Publik harus tahu, kami tidak bisa bertanding karena timnas dinyatakan berada satu pesawat dengan penumpang lain yang positif COVID. Tapi sampai sekarang kami tidak diberi tahu siapa penumpangnya itu, yang katanya juga berinteraksi dengan 24 anggota timnas. Itu tidak masuk akal. Padahal di saat yang sama ada pemain dan pelatih Turki tapi tetap dibiarkan (bertanding)," sebut Agung.

Selain itu, keputusan itu muncul setelah dua wakil Indonesia dari sektor ganda putra yaitu Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menyingkirkan wakil tuan rumah di babak pertama.

Meskipun janggal, namun PP PBSI berusaha tidak berburuk sangka dengan keputusan final tersebut.

Agung juga meminta para atlet Skuad Merah Putih agar tetap semangat dan bersabar.

"Saya pastikan kondisi atlet di sana sehat-sehat saja, tapi pasti ada goncangan berat di mental mereka karena ada keputusan merugikan yang tiba-tiba seperti ini," ujar dia. (Antara)

Load More