Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Senin, 15 Maret 2021 | 21:33 WIB
Anton Medan meninggal dunia. [Dok.Antara]

SuaraRiau.id - Kabar meninggalnya Anton Medan mengagetkan banyak orang. Ucapan belasungkawa pun ramai disampaikan banyak warganet di media sosial.

Sosok bernama Ramdhan Effendi ini, diketahui tutup usia di kediamannya, Kompleks Pesantren At-Taibin, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (15/3/2021).

Anton Medan dikenal sebagai pendakwah yang sebelumnya memiliki perjalanan di dunia hitam. Ia memperoleh hidayah setelah keluar dari dunia hitam.

Anton Medan dikenal pernah merampok dan melakukan kejahatan lain yang membawa namanya cukup terkenal.

Semua perjalanan kelamnya tersebut, dilewatinya dengan kenangan manis saat dirinya mendapat hidayah dan menjadi pendakwah.

Hal itulah yang kemudian membuat nama Anton Medan saat ini meninggalkan kenangan manis bagi para warganet yang kemudian membanjiri ucapan duka untuk almarhum Anton Medan.

Denny Siregar melalui akun Twitternya, yang mengucapkan duka cita terhadap meninggalnya Anton Medan.

“Innalillahi wa innailaihi radjiun.. Selamat jalan, bang Anton Medan,” ucapnya di Twitter dilansir dari Hops.id--jaringan Suara.com, Senin (15/3/2021).

Ucapan duka juga disampaikan akun @musniumar rektor Ibnu Chaldun dalam cuitannya yang mendoakan almarhum Husnul Khotimah.

“Inna lillahi wa Inna Ilaihi Raji’un Sivitas Akademika Universitas Ibnu Chaldun Jakarta menyampaikan duka cita atas wafatnya H. Anton Medan. Kami mendoakan Husnul khatimah. Dosanya diampuni oleh Allah. Segala kebaikan diterima Allah. Aamiin,” kata @musniumar, Rektor Ibnu Chaldun dalam cuitannya.

Ramdhan Effendi atau Anton Medan diketahui meninggal dunia pada Senin (15/3/2021) di Cibinong, Bogor. Kabar ini dibenarkan oleh Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa (PITI), Ipong Hembiring Putra.

Salah satu hal yang paling disoroti dari perjalanan hidup Anton Medan adalah saat ia memutuskan menjadi mualaf dan berpindah agama.

Ia mengaku mempelajari berbagai agama, di antarnya Islam aliran Muhammadiyah dan NU. Lantaran merasa bahwa Islam merupakan agama terbaik, ia pun mantap untuk menjadi seorang mualaf.

Anton Medan mengemukakan bahwa dirinya ingin bertaubat dan menjadikan agama sebagai pedoman hidup.

“Hidayah itu macam-macam, ada karena kawin, ada karena lingkungan. Kalau saya memang bertobat saya ingin cari agama yang terbaik dan benar sebagai pedoman hidup.” ujar dia kala itu.

Sebelumnya, kabar meninggalnya sosok pendakwah Anton Medan disampaikan anak mendiang Delly Viki Ramdani, Senin (15/3/2021).

"Tadi pagi saya kaget dengar bapak kurang sehat. Siang tadi jam 14.30 WIB dikabarin sudah tidak ada," ungkap putra keenam Anton Medan itu seperti yang dikutip dari Antara, Senin (15/3/2021).

Anton Medan sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, untuk mendapatkan pertolongan, tapi ternyata sudah wafat sejak di rumah.

Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) itu wafat di usia ke-63 dalam kondisi menderita penyakit diabetes.

Delly menyebutkan bahwa ayahnya sempat terjatuh dari tempat tidur beberapa hari terakhir yang membuat kondisi tubuhnya menjadi terpuruk.

Kini, almarhum disemayamkan di rumah duka, menunggu para kerabat bertakziah. Meski belum ditentukan waktunya, pemilik nama tionghoa Tan Hok Liang itu akan dimakamkan di area pesantren, tepatnya di sebelah Masjid Tan Kok Liong.

Kata Delly, dirinya masih menunggu saudara-saudaranya untuk menentukan waktu pemakaman.

Load More