SuaraRiau.id - Menyambut Hari Raya Nyepi, umat Hindu Kota Pekanbaru melaksanakan upacara Melasti bertempat di Danau Buatan Rumbai, Kamis (11/3/2021).
Upacara Melasti merupakan rangkaian pelaksanaan menyambut Hari Raya Nyepi Caka 1943, yang jatuh pada Minggu, 14 Maret 2021. Melasti atau Melis/Mekiyis ini sudah dipersiapkan sejak seminggu yang lalu.
Salah seorang warga Hindu Pekanbaru, Barus mengatakan pelaksanaan Melasti sudah sesuai dengan prosedur protokol kesehatan Covid-19.
"Sesuai Protokol Kesehatan yang dianjurkan, umat Hindu yang mengikuti pelaksanaan Melasti di Danau Buatan Rumbai, hanya delapan orang saja," katanya dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Kamis (11/3/2021).
Dari pantauan, pukul 08.00 WIB umat Hindu sudah melakukan persiapan perlengkapan persembahyangan Melasti.
Satu persatu perlengkapan Banten dan Canang (untuk upacara), payung tedung, serta perlengkapan lainnya dimasukan ke dalam mobil. Rombongan pun kemudian melakukan persembahyangan sebelum berangkat ke Danau Buatan Rumbai.
Setelah rombongan tiba di Danau Buatan, prosesi upakara Melasti berlangsung dengan melakukan persiapan Banten, dupa, bunga, serta penyucian lokasi.
Penyucian lokasi, upakara serta persembahan di pimpin oleh Pemangku I Wayan Sutama. Upakara dan persembahyangan berlangsung selama kurang lebih tiga jam, pukul 11.00 WIB upakara selesai dilaksanakan.
Setelah itu barulah dilakukan pengambilan air suci di Danau Buatan Rumbai dengan penyucian peralatan sembahyang yang dimasukan ke dalam danau.
Selanjutnya, air suci atau Tirta yang diambil tadi untuk dibawa ke Pura Agung Jagatnatha Pekanbaru.
Rombongan berjalan dari Danau Buatan Rumbai menuju Pura Agung Jagatnatha Pekanbaru, tiba sekitar pukul 12.30 WIB. Disambut dengan tarian dan gamelan yang dimainkan oleh pemuda/pemudi, serta umat Hindu yang sudah menunggu di Pura Agung Jagatnatha Pekanbaru.
Pemangku Kawit menyampaikan upakara Melasti ini sebagai awalan untuk pembersihan alat-alat persembahyangan dan pembersihan diri.
Ia menyebut sebelum melaksanakan Catur Brata penyepian, harus dilakukan pembersihan secara Sekala dan Niskala.
"Membersihkan perlengkapan alat alat upacara, seperti payung tedung, senjata nawa sanga, dan pembersihan diri secara Sekala dan Niskala," kata Pemangku Kawit di Pura Agung Jagatnatha Pekanbaru, Kamis (11/3/2021).
Kata Kawit, setelah upacara Melasti ini dilaksanakan, maka umat Hindu di Kota Pekanbaru sudah bisa mencapai keheningan Bathin.
"Dengan upacara ini umat Hindu melaksanakan Nyepi dalam keadaan bersih dan mencapai keheningan Bathin saat waktu Catur Brata penyepian," pungkasnya.
Seperti diketahui, pada saat pelaksanaan Catur Brata penyepian yaitu ada empat pantangan atau larangan yang tidak boleh dilakukan umat Hindu saat Nyepi.
Pertama, amati geni yaitu berpantang atau tidak boleh menyalakan api, lampu atau alat elektronik
Kedua, amati karya yaitu menghentikan kerja atau aktivitas fisik untuk belajar dan refleksi diri atas hidup yang dijalani. Ketiga, amati lelanguan yaitu berpantang menghibur diri atau melakukan kesenangan.
Keempat, amati lelungaan yaitu dilarang bepergian atau tidak boleh bepergian keluar rumah.
Pada perayaan Hari Raya Nyepi tahun Caka 1943 tahun ini mengambil tema Kolaborasi dalam Harmoni Menuju Indonesua Maju.
Berita Terkait
-
Marbot Masjid di Pekanbaru Curi Motor Jemaah, Bodi Kendaraan Sempat Dimodifikasi
-
Penangkapan Mahasiswa Khariq Anhar Disebut Kriminalisasi, Kuasa Hukum Desak Kapolri
-
Kronologi Penangkapan Mahasiswa Unri Khariq Anhar di Jakarta
-
Viral Pemobil Ngaku Keluarga Polisi, Aniaya Pejalan Kaki Gendong Bayi di Pekanbaru
-
2 Warga Pekanbaru Diduga Dianiaya Oknum TNI usai Dituduh Curi Sukun, Satu Meninggal
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Jangan Panik! Transaksi BRI Aman & Lancar saat Libur Maulid Nabi karena Weekend Banking
-
BRI Rayakan Hari Pelanggan Nasional dengan Sambangi dan Sapa Nasabah Secara Langsung
-
Pemprov Riau Siapkan 2 Lokasi Program Transmigrasi, untuk Siapa?
-
Khariq Anhar Jadi Tersangka UU ITE usai Unggah Konten Manipulasi soal Demo
-
Cuan 7 Link DANA Kaget Hari Ini, Saldonya Jadi Tambahan Uang Belanja