Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Kamis, 11 Maret 2021 | 17:55 WIB
Umat Hindu Kota Pekanbaru melaksanakan upacara Melasti dalam rangka menyambut Nyepi di Danau Buatan Rumbai, Kamis (11/3/2021). [Foto Riauonline]

Rombongan berjalan dari Danau Buatan Rumbai menuju Pura Agung Jagatnatha Pekanbaru, tiba sekitar pukul 12.30 WIB. Disambut dengan tarian dan gamelan yang dimainkan oleh pemuda/pemudi, serta umat Hindu yang sudah menunggu di Pura Agung Jagatnatha Pekanbaru.

Pemangku Kawit menyampaikan upakara Melasti ini sebagai awalan untuk pembersihan alat-alat persembahyangan dan pembersihan diri.

Ia menyebut sebelum melaksanakan Catur Brata penyepian, harus dilakukan pembersihan secara Sekala dan Niskala.

"Membersihkan perlengkapan alat alat upacara, seperti payung tedung, senjata nawa sanga, dan pembersihan diri secara Sekala dan Niskala," kata Pemangku Kawit di Pura Agung Jagatnatha Pekanbaru, Kamis (11/3/2021).

Kata Kawit, setelah upacara Melasti ini dilaksanakan, maka umat Hindu di Kota Pekanbaru sudah bisa mencapai keheningan Bathin.

"Dengan upacara ini umat Hindu melaksanakan Nyepi dalam keadaan bersih dan mencapai keheningan Bathin saat waktu Catur Brata penyepian," pungkasnya.

Seperti diketahui, pada saat pelaksanaan Catur Brata penyepian yaitu ada empat pantangan atau larangan yang tidak boleh dilakukan umat Hindu saat Nyepi.

Pertama, amati geni yaitu berpantang atau tidak boleh menyalakan api, lampu atau alat elektronik

Kedua, amati karya yaitu menghentikan kerja atau aktivitas fisik untuk belajar dan refleksi diri atas hidup yang dijalani. Ketiga, amati lelanguan yaitu berpantang menghibur diri atau melakukan kesenangan.

Keempat, amati lelungaan yaitu dilarang bepergian atau tidak boleh bepergian keluar rumah.

Load More