SuaraRiau.id - Terapi cuci darah atau hemodialisa dianggap sebagai metode pengobatan paling andal untuk menangani pasien penyakit ginjal.
Hemodialisa akan membantu orang yang ginjalnya tidak bisa bekerja maksimal, menyaring dan memfilter darah sebagaimana tugas organ ginjal yang seharusnya.
Namun sayang, karena ginjal yang tidak berfungsi maksimal tubuh tidak bisa lagi bekerja secara otomatis untuk mencuci darah.
Alhasil zat-zat beracun tidak bisa disaring, dan zat atau nutrisi yang baik tidak bisa diproduksi oleh ginjal. Sehingga orang dengan kondisi ini membutuhkan hemodialisa, yang bisa menggantikan fungsi ginjal.
Mengutip Halodoc, Rabu (10/3/2021) hemodialisa tidak bisa dilakukan sembarangan, melainkan harus dilakukan ke rumah sakit menggunakan mesin canggih. Mesin ini nantinya akan berfungsi sebagai ginjal artifisial atau ginjal buatan.
Sayangnya, tidak semua rumah sakit tersedia alat ini seperti di rumah sakit daerah dan biasanya orang dengan sakit ginjal kronis harus pergi ke rumah sakit di kota besar.
Beruntung di daerah Riau, telah tersedia layanan hemodialisa di RS Eka Hospital Pekanbaru. Bahkan baru-baru ini unit pelayanan hemodialisa ditambah 200 persen dari sebelumnya.
Menurut Head of Marketing Corporate Eka Hospital, penambahan ini lantaran di Eka Hospital Pekanbaru, banyak pasien yang perlu melakukan hemodialisa, namun belum semua bisa dilayani karena kapasitas.
"Sebagai kepedulian Eka Hospital untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka kami melakukan ekspansi layanan hemodialisa. Fasilitas hemodialisa melayani jaminan BPJS Kesehatan," ujar Erwin berdasarkan siaran pers, Selasa (9/3/2021) kemarin.
Baca Juga: Studi: Kondisi Sosial Ekonomi Bisa Pengaruhi Risiko Penyakit Ginjal Kronis
Proses mengakses layanan hemodialisa ini juga cukup mudah, yakni cukup menghubungi nomor WhatsApp Business Eka Hospital di 0811-7689-997, selanjutnya akan diproses untuk keperluan administrasi oleh petugas tersebut.
Dalam prosesnya nanti pembuluh darah pasien akan dimasukkan jarum. Nah, jarum ini akan menghubungkan aliran darah tubuh pasien dengan mesin hemodialisa.
Setelah itu darah yang kotor akan disaring dalam mesin pencuci darah. Zat-zat kotor, garam, serta air berlebih di tubuh darah pasien akan disaring dalam mesin hemodialisa. Setelahnya darah bersih kembali dialirkan dalam tubuh pasien.
Metode hemodialisa bisa menghabiskan waktu sekitar 4 jam per sesi. Dalam seminggu, pengidap biasanya perlu menjalani setidaknya 3 sesi di rumah sakit.
Akibat prosesnya yang lama, maka akan menguras energi dan fisik sehingga diperlukan pendampingan nutrisi yang baik oleh ahli gizi.
"Untuk pengaturan nutrisi yang baik bagi pasien hemodialisa kami berkolaborasi dengan spesialis gizi klinik serta spesialis bedah toraks dan kardiovaskular untuk layanan AV shunt (layanan vaskular untuk pasien cuci darah," terang Erwin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
KPK Periksa 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau
-
8 Pilihan Mobil Bekas 7-8 Seater, Kenyamanan Maksimal buat Keluarga
-
5 Mobil Bekas Murah Kabin Luas Bagasi Lega, Aman dan Nyaman buat Keluarga
-
Holding UMi Tingkatkan Ekosistem Mikro dan Emas Nasional dengan Jaringan Layanan yang Luas
-
5 Sunscreen untuk Usia 50 Tahun ke Atas yang Bantu Cegah Penuaan Dini