SuaraRiau.id - Penggunaan listrik menjadi kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat baik di desa maupun perkotaan. Nyalanya listrik sepanjang hari akhirnya menjadi kenyataan sebuah desa di Kabupaten Siak.
Desa tersebut bernama Kampung Teluk Lanus, terletak di Kecamatan Sungai Apit. Teluk Lanus baru dialiri listrik sekitar November 2020.
Meski bukan berada di pulau, namun untuk bisa sampai ke desa ini memerlukan waktu 6 sampai 7 jam menggunakan kapal motor.
Tidak ada jalan darat untuk sampai ke sana.
Dulu akses jalan darat diwacanakan bakal ada, bahkan ada jejaknya di Kampung Tanjung Pal. Jalan itu akan membelah hutan dan lahan konsesi perusahaan kertas yang berkantor di Pangkalankerinci, Kabupaten Pelalawan.
Namun, sampai kini tak ada kabar kapan jalan itu dilanjutkan untuk membuka isolasi Teluk Lanus yang menjadi kampung paling ujung dan terjauh jika tidak ingin disebut terisolir.
Warga sampai saat ini menggunakan jalur air. Tapi, keberangkatan kapal dari Pelabuhan Tanjung Buton--yang kini menjadi proyek strategis nasional diberi nama Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB)--juga tidak bisa setiap hari.
Dua sampai tiga hari baru ada kapal dengan ongkos Rp 120 ribu. Ongkos Rp 120 ribu itu, untuk satu orang berikut satu unit sepeda motor.
Artinya, warga Teluk Lanus yang pulang dan pergi biasanya bawa sepeda motor. Selain jalan di Teluk Lanus hanya bisa dilintasi sepeda motor. Sepeda motor dibawa untuk dipakai selama berada di luar Teluk Lanus.
Kapal biasanya berangkat sekitar pukul 08.00 atau paling telat pukul 08.30 WIB. Sampai di Teluk Lanus sekitar pukul 15.00 WIB atau bisa lebih lama, tergantung ombak dan cuaca.
Sepanjang perjalanan para penumpang hanya duduk dan tiduran di geladak kapal kayu bermesin yang sarat muatan. Biasanya sembako maupun barang kebutuhan lainnya.
Karena lamanya perjalanan, tak heran hampir semua penumpang membawa bekal. Terutama bekal makan siang.
Meski dibawa sendiri, biasanya saat makan dilakukan bersama dan saling berbagi lauk.
Selain itu, untuk mengusir kejenuhan, karena lamanya perjalanan, mereka berupaya bercengkerama dengan penumpang lainnya.
Para penumpang kebanyakan sudah saling kenal, karena kapal itu khusus ke Teluk Lanus.
Berita Terkait
-
PLN Pacu Ekonomi Palembang Lewat Event Lari dan Aktivasi UMKM di Benteng Kuto Besak
-
PLN IP Percepat Transisi Energi Bali Lewat PLTS Terapung Estetik di Muara Nusa Dua
-
SP PLN Gandeng Forkom SP BUMN Kawal Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
PLN Mobile Color Run 2025 Dorong Industri Kreatif dan UMKM Palembang
-
PLN Diminta Ganti Rugi Warga Bali Terdampak Mati Listrik Massal
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
Bantu Penanganan Stunting, PNM Lindungi 7.000 Anak Prasejahtera
-
3 Link DANA Kaget Senilai Rp435 Ribu buat Modal Malam Minggu
-
Perkuat Silaturahmi, PNM Ajak Keluarga Karyawan Tebar Kebaikan
-
Amplop DANA Kaget Hari Ini Senilai Rp575 Ribu, Klik 3 Linknya!
-
Presiden Prabowo Kasih 13 Sapi Kurban untuk Masyarakat Riau