Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 26 Februari 2021 | 18:33 WIB
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves ) Luhut Binsar Pandjaitan. [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]

SuaraRiau.id - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves ) Luhut Binsar Pandjaitan membahas kerja sama energi bersih bersama John Kerry, Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat (AS) untuk iklim, Jumat (26/2/2021).

Dalam pertemuan dengan video conference itu, tak hanya membahas energi bersih. Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi mengatakan, keduanya juga membahas kerja sama dalam mengatasi tantangan perubahan iklim.

Antara lain dengan membangun kesadaran perubahan iklim sebelum COP 26 dan kemitraan untuk meningkatkan ambisi global.

"Selain itu keduanya juga berdiskusi tentang strategi pencapaian Nationally Determined Contributions (NDC) dan upaya penanganan Covid-19," katanya dilansir dari Antara, Jumat (26/2/2021).

Dalam waktu dekat, Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) akan melaporkan penilaian terbaru tentang krisis iklim di mana semua negara besar diharapkan dapat meningkatkan ambisi iklimnya.

AS akan menjadi tuan rumah pertemuan tingkat kepala negara itu pada 22 April 2021. Pertemuan tersebut diharapkan akan memperkuat komitmen pengurangan karbon berdasarkan Perjanjian Paris.

Jodi menambahkan dalam video conference tersebut Menko Luhut dan John Kerry yang juga mantan Menteri Luar Negeri AS sepakat bahwa tidak boleh ada waktu yang terbuang dalam perang melawan perubahan iklim.

Kedua negara harus mulai mengembangkan rencana kerja kerja sama bilateral untuk meningkatkan skala dan cakupan ambisi iklim.

Menteri Luhut juga menegaskan kembali bahwa Indonesia senang bisa menjadikan AS sebagai mitra yang kuat dalam aksi iklim.

"Menko Luhut juga menyampaikan bahwa dirinya bersama Menteri KLHK dan Menlu siap untuk bekerja sama dengan John Kerry guna memperkuat hasil KTT 22 April 2021 yang akan datang," jelas Juru Bicara. (Antara)

Load More