SuaraRiau.id - Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri terkait kewajiban menggunakan hijab bagi peserta didik dan tenaga pengajar menjadi sorotan. Baru-baru ini, salah seorang ketua MUI Riau, Ustaz Zulhusni Domo menolak SKB tersebut.
Penolakan Zulhusni bertolak belakang dengan Ketua Umum MUI Riau, Ilyas Husti yang tidak mempermasalahkan SKB tersebut.
Zulhusni menyebut, SKB 3 Menteri tersebut hanya bisa ditolak atau direvisi, tidak akan mungkin diterima. Ia menyatakan SKB 3 Menteri dengan Nomor 02/KB/2021, Nomor 025-199 Tahun 2021, dan Nomor 219 Tahun 2021 tersebut bertentangan dengan UU No. 20 Tahun 2003.
Dalam Pasal 3 UU tersebut, disebutkan di antaranya bahwa Tujuan Pendidikan Nasional adalah Menjadikan manusia yang Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak mulia.
"Maka sikap selama ini yang diterapkan di beberapa daerah khususnya Lembaga Pendidikan Negeri dengan mayoritas Ummat Islam adalah sudah tepat dalam rangka menguatkan Keimanan dan Ketaqwaan peserta didik dengan cara memakai Jilbab bagi Peserta dan Tenaga Pendidik beragama Islam tapi agama lain menyesuaikan," terangnya dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Kamis (25/2/2021).
Lebih lanjut, Zulhusni juga melihat SKB 3 Menteri bertentangan dengan Semangat Otonomi Daerah. Dimana daerah tertentu memiliki kearifan lokal dalam hal berpakaian, termasuk di Provinsi Riau dengan berpakaian Melayu.
"Bagi Peserta dan Tenaga Pendidik selama ini sudah diterapkan dan kebetulan Busana Melayu adalah menutup aurat untuk hari- hari tertentu, dan selama ini agama lain tidak keberatan, karena dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung," kata dia.
SKB 3 Menteri yang menyebutkan bahwa Lembaga Pendidikan Negeri yang tidak melaksanakan SKB tersebut bisa diberikan sanksi oleh Pemerintah Daerah serta Pemerintah Daerah yang tidak melaksanakan SKB tersebut bisa diberikan sangsi oleh Kementerian Dalam Negeri, adalah mengarahkan kepada bentuk Pendidikan Sekuler, dimana Kepala atau Pimpinan Lembaga Pendidikan tidak dibolehkan lagi mewajibkan kepada Peserta didik yang beragama Islam untuk memakai aurat (Jilbab).
Ia menekankan bahwa hal itu adalah Perintah Agama yang termaktub dalam Alquran Surat Annur : 31 dan Surat Alahzab : 32.
Sementara dalam SKB tersebut pihak sekolah tidak boleh membuat aturan tersebut dan hanya boleh memberikan kebebasan kepada peserta dan tenaga pendidik.
Berita Terkait
-
Banjir Terjang Pekanbaru, Rumbai Terparah, Ribuan Warga Mengungsi
-
Riau 20, Rekomendasi Tempat Bukber dengan Suasana Cozy di Bandung
-
Resmi! Ini Dia Jadwal Cuti Bersama dan Libur Lebaran 2025 dari Pemerintah
-
Siapa Pemilik Mie Gacoan? Ramai Diisukan Mengandung Minyak Babi, Padahal Sudah Halal MUI
-
Menapaki Rumah Singgah Tuan Kadi, Warisan Sejarah di Tepian Sungai Siak
Terpopuler
- Sejak Dulu Dituntut ke Universitas, Kunjungan Gibran ke Kampus Jadi Sorotan: Malah Belum Buka
- Maharani Dituduh Rogoh Rp 10 Miliar Agar Nikita Mirzani Dipenjara, Bunda Corla Nangis
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Kini Ngekos, Nunung Harus Bayar Cicilan Puluhan Juta Rupiah ke Bank
- Maharani Kemala Jawab Kabar Guyur Rp10 Miliar Biar Nikita Mirzani Ditahan: Kalian Pikir Gak Capek?
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
-
Sibuk Naturalisasi, Jordi Cruyff Beri Nasihat Membumi untuk PSSI
-
Tabel KUR BRI Terbaru, Pinjaman Rp1 Juta Hingga Rp500 Juta dan Bunganya
-
Setoran Pajak Anjlok 41 Persen di Tengah Kebutuhan Anggaran Jumbo Prabowo
-
Pemain Persib dan PSM Dipanggil Klub Spanyol Osasuna, Bek Persija Absen!
Terkini
-
Didukung BRI, Cokelat Ndalem Sukses Pasarkan Produknya ke Luar Negeri
-
Bukti Dugaan Bagi-bagi Uang Paslon 03 Diserahkan Warga ke Bawaslu Siak
-
Kasus Korupsi Dana Bencana, Eks Kepala BPBD Siak Dituntut 7 Tahun Penjara
-
Mudik Aman Sampai Tujuan: BRI Group Berangkatkan 8.482 Pemudik di Lebaran 2025
-
BRI Group Berikan 100.000 Paket Sembako dan Santunan kepada Anak Yatim Piatu Selama Ramadan