Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Sabtu, 20 Februari 2021 | 12:28 WIB
Karya tenun dan batik bercorak Corona hingga Janda Bolong ditampilkan istri Gubernur Riau Misnarni Syamsuar di acara peluncuran Yayasan Pesona Kreasi Riau, Jumat (19/2/2021). [Foto: Riauonline]

SuaraRiau.id - Karya tenun dan batik ditampilkan istri Gubernur Riau Misnarni Syamsuar di acara peluncuran Yayasan Pesona Kreasi Riau.

Misnarni Syamsuar mengaku merancang tenun dan batik dengan motif-motif kondisi sosial kemasyarakatan terkini, yang sedang viral menjadi perbincangan masyarakat.

Karyanya itu lantas mencuri perhatian masyarakat Riau. Hasil karya tenun dan batik, yang dibuat oleh Misnarni merupakan buah pikir selama pandemi Covid-19 terjadi.

Misnarni Syamsuar menceritkan hasil pameran karya seni fashion show batik dan tenun yang dipakai oleh para model dalam acara yang digelar Hotel Priemer Pekanbaru.

"Saya sendiri yang merancangnya, kemarin kan saya lihat di Dekranas batiknya kan semua batik melayu tabir," jelas Misnarni Syamsuar kepada Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Jumat (19/2/2021).

Misnarni Syamsuar pun menurutkan bahwa hasil kreasi tenun dan batik merupakan motif yang memang hasil buah pikirnya.

"Jadi, pikiran saya, maunya batik ada kreasi yang baru, saya berpikir apa yang viral sekarang ini," ujarnya.

"Timbul dalam pikiran saya, kan banyak ada virus Corona, kalau bunga janda bolong, keladi, jahe termasuk juga. Tapi jahenya belum dikeluarkan tapi sudah di-cutting," sambung Misnarni.

Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 memberikan ide dan kreativitas para pengrajin masyarakat Riau.

Menurutnya motif Batik Corona yang dipakai adalah hasil karya dari apa yang dirasakan disaat Pandemi Covid-19.

"Kegiatan Pesona Kreasi ini merupakan suatu wadah untuk memperkenalkan, tenun, batik Riau dan sekaligus ini menunjukkan banyak kreasi dari para perajin di Riau," kata Syamsuar.

Syamsuar berharap dalam situasi Pandemi Covid-19 ini, UMKM tumbuh kembali sehingga membuat pertumbuhan ekonomi di Riau.

Lebih lanjut, ia juga mengapresiasi bahwa hasil karya ini menambah kreasi-kreasi pengrajin yang ada untuk lebih kreatif. Sehingga nanti akan tercipta, barangkali motif-motif batik yang tidak sama dengan daerah lain.

"Batik Corona, sekaligus penyintas, apa yang tau, yang dirasakan di dalam badan, dikeluarkan, Batik Corona, ini Batik Corona," kata Syamsuar.

Load More