Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Selasa, 16 Februari 2021 | 10:57 WIB
Iustrasi Bendera Kuomintang. [Wikipedia]

Akibatnya, terputuslah hubungan dari satu kampung ke kampung lainnya. Dari peristiwa tersebut, hal menarik munculnya insiden di Pasar Bawah, Pekanbaru, gara-gara orang China menaikkan bendera mereka, bendera Kuomintang.

Kondisi ini semakin diperparah dengan tersebarnya berita dari tawanan Belanda yang bebas, mereka akan mengambil alih kembali kekuasaan dan akan mengatur Pemerintahan Belanda di Riau.

2. Selatpanjang
Kondisi serupa, pengibaran bendera China, Kuomintang, juga terjadi di Selatpanjang, kini ibu kota Kepulauan Meranti. Usai Jepang menyerah kalah, warga China di Selatpanjang bersuka ria mendengar berita kekalahan negeri matahari terbitu tersebut ke tangan Sekutu pimpinan Amerika Serikat

Selama bulan September 1945, terasa kekosongan kekuasaan usai Jepang dinyatakan kalah, terasa kekosongan pemerintahan di Selatpanjang.

Orang-orang China merasa di atas angin kemudian mengeluarkan perkataan-perkataan, "Pemerintah Jepang, polisi Jepang sudah jatuh tak pakai lagi. Kita sudah menang,".

Oleh karena itu, warga China ini dengan congkaknya menyusun barisan dan menjaga keamanan hingga ke luar kota dan Pelabuhan Selatpanjang.

"Mereka telah berkeyakinan, China termasuk negara-negara Sekutu menang perang. Keyakinan mereka lebih mendalam lagi dan menduga Sumatera nanti menjadi jajahan China," seperti tertulis di buku Sejarah Lokal Riau.

Pada 17 Oktober 1945, warga Selat Panjang yang memiliki kesadaran akan ke-Indonesiaan, mengibarkan dan menaikkan bendera merah putih. Sebelum berkibar, barisan-barisan rakyat berkeliling kota, kemudian baru kembali ke kantor Wedana Selatpanjang.

Sayang, usai barisan bubar, sekitar pukul 11.00 di hari sama, merapat dua kapal Inggris di pelabuhan. Seorang opsir turun dari kapal diiringi prajurit bersenjata dan seorang China.

Mereka kemudian berkeliling kota dan mendapati halaman rumah warga sudah berkibar bendera merah putih. Opsir Inggris ini lalu menuju rumah Kapitan China, Kang Tjoang Pa, dan rombongan disambut dengan jamuan makan dan minum dari tuan rumah.

Load More