Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Senin, 08 Februari 2021 | 14:46 WIB
Tim pemadaman karhutla di Bengkalis sedang berjibaku memadamkan api. [Manggala Agni Daops Siak/Ist]

SuaraRiau.id - Seluas 10 hektare lahan gambut yang berisi semak belukar dan kelapa sawit di Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis dilalap jago merah.

Lahan yang terbakar tersebut berbatasan dengan Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai. Kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhulta) itu pertama kali diketahui terjadi pada Kamis (4/2/2021) pukul 14.30 Wib berdasarkan laporan dari masyarakat.

Demikian dikatakan Kadaops Manggala Agni Siak Ihsan Abdillah, saat ini pihaknya masih menurunkan 1 regu untuk turut memadamkan karhutla di Kabupaten Bengkalis.

"Tim masih berjibaku memadamkan api hingga saat ini, luasan terbakar saat ini kurang lebih 10 hektare," kata Ihsan Abdillah, Senin (8/2/2021).

Saat ini, tambah Ihsan, kendala di lokasi yakni arah angin yang tidak menentu dan panas cukup terik membuat tim sedikit mengalami kesulitan pemadaman.

"Arah angin menjadi kendala di lapangan dalam memadamkan api ditambah memang cuaca yang sangat panas terik," tambah Ihsan.

Disinggung penyebab kebakaran hutan dan lahan tersebut Ihsan mengaku pihaknya bersama tim fokus pada pemadaman api dan penyekatan agar kebakaran tidak meluas.

" Kami fokus memadamkan api dulu, untuk penyebab belum kita ketahui," jelasnya.

Sementara ini, belum diketahui lahan tersebut milik siapa, dan tim pemadaman kebakaran terus melakukan upaya agar api lekas padam dan tidak meluas.

"Kita terus imbau masyarakat agar tidak membakar hutan dan lahan di cuaca seperti ini, sangat berbahaya, mari sama-sama kita mencegah terjadinya karhutla," kata Ihsan.

Load More