SuaraRiau.id - Wafatnya Jenderal TNI (Purn) Wismoyo Arismunandar membuat banyak yang kalanagn yang merasa kehilangan sosoknya. Tak terkecuali Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Prabowo ternyata punya kenangan tersendiri terhadap mendiang seniornya yang pernah menjadi Kepala Staf TNI AD itu.
Melalui Juru Bicara Kementerian Pertahanan, Dahniel Simanjuntak, Prabowo menyampaikan memorinya bersama Wismoyo.
"Saya mengenal Pak Wismoyo Arismunandar saat masuk Kopassandha. Beliau menjabat sebagai Wakil Asisten Pengaman Danjen Kopassandha berpangkat letnan kolonel, sementara saya berpangkat letnan dua," katanya dikutip dari Antara, Kamis (28/1/2021).
Kedua tokoh TNI AD itu sama-sama berasal korps infanteri, sama-sama dari Lembah Tidar, dan sama-sama berkarir baik di Komando Pasukan Sandhi Yudha yang kemudian beralih nama menjadi Komando Pasukan Khusus TNI AD.
Bedanya, Prabowo adalah tamatan Akademi Militer pada tahun 1974 dan Wismoyo tamatan Akademi Militer Nasional pada tahun 1963.
Kampus pendidikan TNI AD, tempat para kadet (lalu disebut taruna) itu dilatih, dibentuk, dan dididik itu memang sempat bersalin nama beberapa kali hingga akhirnya menjadi Akademi Militer sejak 1984.
"Beliau adalah salah satu guru saya di TNI. Beliau banyak mengajarkan nilai-nilai penting kepada saya saat di TNI, beberapa filosofi yang selalu beliau sampaikan kepada saya dan sampai sekarang saya pakai adalah: Disiplin adalah napasku, kesetiaan adalah jiwaku, kehormatan adalah segala-segalanya." kata Prabowo dalam keterangan.
Selain itu, kata dia, beliau juga selalu mengingatkan tentang wejangan Jawa, ojo ngerasani wong, yang artinya jangan membicarakan kejelekan orang lain.
"Ajaran-ajaran filosofis Pak Wismoyo ini sangat berpengaruh pada saya sampai saat ini, selain itu beliau selalu memberikan teladan dalam memimpin," katanya.
"Pernah suatu saat, kami, pasukan beliau, hendak melakukan latihan terjun payung di Lampung. Beliau tetap mau ikut, padahal lutut beliau sedang cedera saat itu. Akhirnya disiasati agar beliau diarahkan terjun dan mendarat ke arah danau, bagi kami lebih baik beliau basah kuyup masuk danau ketimbang luka lututnya bertambah parah. Beliau selalu memberi teladan," sambung Prabowo.
Ada peristiwa lain yang membuat Prabowo terkesan terhadap Wismoyo, yakni saat akan berangkat operasi pertama sebagai komandan kompi di akhir Oktober 1978. Pada pukul 20.00 WIB sebelum take off pukul 04.00 WIB dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Wismoyo memanggil Prabowo.
"Beliau menanyakan persiapan saya yang akan menjalankan operasi. Saya menjelaskan semua peralatan sudah siap, mulai dari senjata, peluru, kompas hingga obat-obatan," katanya.
"Namun," lanjut Prabowo, "beliau masih bertanya. Apalagi yang harus dipersiapkan? Sempat beberapa kali beliau bertanya ulang ketika saya sudah menjawab."
"Barulah setelah berulang kali saya menjawab dan beliau bertanya lagi. Beliau menjelaskan maksud pertanyaan beliau. Beliau menjelaskan bahwa saya masih muda, bertanggung jawab atas 100 nyawa pasukan, dan akan menghadapi bahaya maut. Oleh karena itu, beliau mengingatkan saya untuk dekat kepada Tuhan, Allah Swt., barulah saya paham pertanyaan beliau." ujarnya.
"Kemudian beliau masuk kamar dan saat keluar beliau membawa bungkusan dan diberikan kepada saya. Dan, isi bungkusan tersebut adalah sajadah. Beliau meminta saya menaruh sajadah itu dalam ransel saya selama bertugas." lanjut Prabowo.
Wismoyo Arismunandar lahir di Bondowoso, Jawa Timur, pada tanggal 10 Februari 1940, dan meninggal dunia di Jakarta pada tanggal 28 Januari 2021.
Ia menjadi Kepala Staf TNI AD pada 1993-1995 dan beberapa tahun sebelumnya menjadi Komandan Jenderal Komando Pasukan Sandhi Yudha menggantikan Brigadir Jenderal TNI (Purn) Yogie S Memet dan dia digantikan Brigadir Jenderal TNI (Purn) Sintong Pandjaitan.
Pada upacara pelepasan jenazah di rumah pribadinya, kawasan Bambu Apus, Jakarta Timur, Pandjaitan turut hadir dan berdiri di barisan para senior TNI AD yang melayat, di antaranya Jenderal TNI (Hor) Purn Agum Gumelar, Letnan Jenderal TNI (Purn) Tarub, dan Jenderal TNI (Hor) Purn AM Hendropriyono.
Adapun Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi inspektur upacara pada upacara kehormatan itu sebagai pemberangkatannya secara militer ke peristirahatan abadinya.
Seperti yang diketahui, Wismoyo Arismuandar meninggal dunia pada Kamis (28/1/2021) dini hari ini, di RS Pondok Indah, Jakarta karena sakit. (Antara)
Berita Terkait
-
Genderang Prabowo Lawan Korupsi Ternoda, Wamenaker jadi Anggota Kabinet Pertama Terjaring OTT KPK
-
Geger Kabinet Presiden Prabowo: Sri Mulyani Disebut Biang Kerok, Reshuffle Mendesak?
-
Rentetan Kebijakan Kontroversial, Pengamat: Ada Upaya Gembosi Pemerintahan Prabowo Sejak Awal
-
Analis Bongkar Skenario Gulingkan Presiden Prabowo, Gejolak di Pati dan Bone Cuma Pemicu?
-
Sinyal Tegas dari Hambalang: Prabowo Gelar Rapat Maraton Dua Hari, Sikat Tambang dan Lahan Ilegal
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Harga Sawit Riau Naik Lagi, Simak Daftar Lengkap untuk Semua Umur
-
PNM Mekaarpreneur, Membuka Jalan Pengusaha Ultra Mikro Menuju Pasar Lebih Luas
-
Siapa Sosok Ideal Sekda Siak? Inilah Profil Singkat 4 Calon dan Sepak Terjangnya
-
Oknum Guru di Kampar Diduga Lecehkan 3 Siswi, Begini Modusnya
-
BRI Raih Penghargaan, CEO: Jadi Motivasi untuk Terus Menghadirkan Kinerja Terbaik