SuaraRiau.id - Warga bernama Afrizal diduga tenggelam di sekitar lokasi aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) Sungai Kuantan di Desa Muaro Sentajo pada Minggu (24/1/2021) sekira pukul 12.30 WIB.
Lelaki 36 tahun itu ditemukan dua jam setelah dirinya diketahui hilang. Korban kemudian ditemukan sekitar 200 meter dari tempatnya hilang.
Kapolres Kuansing AKBP Henky Poerwanto didampingi Waka Polres Kuansing, Kompol Razif membenarkan peristiwa ada seorang warga yang tenggelam di Sungai Kuantan.
"Korban ditemukan tidak jauh dari tempat pertama dia tenggelam," ujar Waka Polres Kuansing, Kompol Razif dilansir dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Senin (25/1/2021).
Razif mengatakan, setelah ditemukan korban langsung dibawa menggunakan ambulans ke rumah duka. Pihak keluarga mengaku sudah ikhlas menerima kejadian dan menolak untuk dilakukan autopsi.
Dari keterangan sejumlah saksi mata, sebelum dinyatakan hilang, sekitar pukul 09.30 WIB pagi korban terlihat oleh warga tengah menggembalakan ternak sapi miliknya di sekitar aliran Sungai Kuantan.
Selang beberapa jam, ada penggembala lain melihat korban sedang berada seorang diri diatas rakit PETI yang posisinya berada ditengah aliran Sungai Kuantan.
Saat itu memang rakit penambangan emas ilegal sedang tidak beroperasi.
Sebelum hilang, warga sempat melihat korban menarik seutas tali dari genangan air sungai sambil mencoba merapatkan rakit PETI ke pinggir tebing Sungai Kuantan.
Tidak berapa lama, seorang warga bernama Nasril mendengar ada seorang ibu yang berada tidak jauh dari pinggiran aliran sungai kuantan berteriak minta tolong, 'Woi tolong ado urang tanggolam' (woi, ada orang tenggelam).
Sontak saja saat itu Nasril mencari bantuan warga lainnya.
Bersama beberapa warga, Nasril berenang menuju rakit PETI dan melakukan penyelaman, namun upaya tersebut belum berhasil.
Lebih kurang dua jam melakukan pencarian bersama sejumlah personil dari kepolisian, akhirnya korban Afrizal ditemukan.
Kapolres menghimbau agar warga tidak melakukan aktivitas PETI di sepanjang aliran sungai.
"Saya menghimbau melalui seluruh Bhabinkamtibmas agar warga tidak lagi melakukan aktivitas PETI karena berpotensi membahayakan jiwa dan merusak lingkungan," katanya.
Berita Terkait
-
5 Kejanggalan di Balik Tenggelam Kapal Wisata Bengkulu: Nahkoda Jadi Tersangka
-
Kapal Wisata Karam di Bengkulu, 107 Orang di Atas Kapal Diduga Melebihi Kapasitas
-
Korban Kapal Wisata Tiga Putra Karam di Bengkulu Bertambah Jadi 8 Orang
-
7 Fakta Tragedi Kapal Wisata Karam dari Pulau Tikus Bengkulu: 7 Orang Diperiksa
-
Seorang Bocah Ditemukan Tewas Tenggelam saat Libur Lebaran di Pantai Garut
Tag
Terpopuler
- Stefano Lilipaly Rela Dicoret Patrick Kluivert, Batal Bela Timnas Indonesia
- 5 Bedak Murah yang Mengandung SPF: Cocok Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- Patrick Kluivert Coret 9 Pemain Lawan China
- Coach Justin: Artinya Secara Kualitas Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi HP Murah Rp900 Ribuan Terbaik Mei 2025: Spek Ciamik dan Memori Lega!
Pilihan
-
5 Rekomendasi Serum Vitamin C Terbaik: Wajah Glowing, Samarkan Bekas Jerawat
-
Jay Idzes Sudah Beri Salam ke Fans Venezia: Terima Kasih Semuanya
-
3 Pengganti Paling Cocok untuk Sandy Walsh yang Cedera saat Bela Yokohama F. Marinos
-
3 Rekomendasi HP Snapdragon 7 Gen 3 Terbaik, Chipset Kekinian yang Super Gahar!
-
Orang Tua di Sumsel Bawa Anak Pemakai Sabu ke Barak Dedi Mulyadi, BNN: Cara Ini Salah!
Terkini
-
Tambahan Cuan Akhir Bulan, Klik 5 Amplop DANA Kaget Senilai Rp650 Ribu
-
Sawit Dukung Ekonomi Nasional, SAMADE Riau Berharap Aturan Berpihak pada Petani
-
Enaknya Jadi Ketua Kelompok PNM Mekaar, Dapat Studi Banding Gratis ke UMKM Top!
-
Jawaban SF Hariyanto yang Disebut Jadi Kandidat Calon Ketua Golkar Riau
-
Cuan 3 Link DANA Kaget di Penghujung Mei, Bernilai Rp330 Ribu!