Hal itu akibat adanya radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 dengan suhu lebih dari 4,5 derajat celsius.
Pada saat bersamaan juga ditandai dengan kelembaban yang cukup tinggi dengan nilai kelembaban udara di lapisan 700 milibar (mb) lebih dari 60 persen.
Selanjutnya mulai pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan Cumulus atau awan putih berlapis-lapis. Di antara awan tersebut terdapat satu jenis awan yang mempunyai batas tepi dan berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol.
Setelah itu, awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu-abu atau hitam yang dikenal dengan awan Cumulonimbus.
"Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras secara tiba-tiba. Apabila hujannya gerimis, maka kejadian angin kencang jauh dari tempat kita," ujar dia.
Jika satu hingga tiga hari berturut-turut tidak ada hujan pada musim pancaroba, maka ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang, baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak.
Terkait ciri-ciri puting beliung atau angin kencang berdurasi singkat, luasa berkisar lima hingga 10 kilometer. Durasinya cukup singkat yakni kurang dari 10 menit. Kemudian lebih sering terjadi pada peralihan musim.
"Lebih sering terjadi pada siang atau sore hari dan terkadang menjelang malam," katanya.
Ia menambahkan puting beliung juga tidak bisa diprediksi secara spesifik dan hanya bisa diprediksi setengah hingga satu jam sebelum kejadian.
Sebelumnya, fenomena angin langkisau atau puting beliung yang berada di atas permukaan air atau water spout terjadi di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri pada Rabu sore pukul 16.00 WIB.
Berita Terkait
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
Gempa Magnitudo 6,8 Mengguncang Papua Nugini, BMKG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami di Indonesia
-
H+3 Lebaran: Mayoritas Kota Besar Diguyur Hujan Ringan Hingga Petir
-
Waspada! Cuaca Ekstrem Ancam Mudik Lebaran 2025, Ini Daftar Daerah Rawan
-
Terjadi Musim Pancaroba Selama Periode Lebaran, Pengelola Wisata Diminta Siapkan Mitigasi Bencana
Tag
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
Terkini
-
Fakta-fakta Viral Dugem di Sel: 14 Tahanan Diperiksa hingga Kepala Rutan Pekanbaru Dicopot
-
Kesempatan Ditransfer Ratusan Ribu, Buruan Ambil DANA Kaget Kamis 17 April 2025
-
Dinas PU Siak Dipanggil Buntut Warga Keluhkan Air Minum Berlumpur dan Bau
-
Eks Direktur RSD Madani Pekanbaru Tersangka Dugaan Penipuan Rp2,1 Miliar
-
Sepak Terjang Bastian Manalu, Kepala Rutan Pekanbaru Dicopot Imbas Viral Tahanan Dugem