Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 15 Januari 2021 | 19:29 WIB
Refly Harun tanggapi kritik pedas dari netizen (YouTube).

SuaraRiau.id - Presenter Raffi Ahmad dan Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok ramai diperbincangkan usai ketahuan pesta di tengah kerumunan.

Aksi mereka diketahui publik usai beberapa di antara mereka mengunggah acara itu ke media sosial. Sejumlah selebritas disorot karena seolah mengabaikan protokol kesehatan.

Apalagi Raffi Ahmad ketika itu baru saja disuntik vaksin Covid-19. Banyak pihak pun mengaitkan perilaku tersebut dengan kejadian kerumunan di Petamburan dan Megamendung.

Di mana Habib Rizieq Shihab dan sejumlah orang lain, belakangan ditetapkan sebagai tersangka.

Terkait hal ini, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun turut angkat suara. Refly menyindir, mempertanyakan akankah ada tersangka atas kerumunan di pesta yang digelar di Jakarta Selatan itu.

Apalagi saat pesta dilangsungkan, Gubernur DKI Anies Baswedan tengah menarik rem darurat berkaitan dengan adanya PSBB.

“Apakah penegak hukum akan memeriksa Raffi, Nagita, Gading, Anya, dan Ahok untuk menunjukkan penegak hukum tak tebang pilih? Apalagi ketika itu PSBB lagi diperketat. Waktu kasus Petamburan malah ketika itu cuma sekadar transisi. Sementara sekarang Anies lagi tarik rem. Gradasinya tentu lebih tinggi,” kata Refly Harun di saluran Youtube-nya, dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Jumat (15/1/2021).

Refly Harun lantas menyangsikan akan adanya tersangka dalam kasus pesta tersebut. Karena dia merasa ada yang beda terkait hal ini.

“Kira-kira mau dijadikan tersangka enggak ya, barangkali enggak ya,” katanya.

Lebih lanjut, Refly menganggap ada dua faktor yang menyebabkan aksi Raffi dan Ahok dianggap tak pantas. Pertama, misalnya, karena Raffi Ahmad adalah seorang tokoh publik yang memiliki banyak followers di media sosial.

Load More