Ingin Persalinan Normal, Bunga Jelitha Harus Dicesar Karena Alasan Ini

SuaraRiau.id - Pasangan selebriti Syamsir Alam dan Bunga Jelitha baru saja dikaruniai anak pertama berjenis kelamin perempuan. Bunga melahirkan putri pertamanya pada  6 Januari 2021 pukul 14.00 WIB di RSIA Tambak, Jakarta Pusat.

Sebenarnya, Bunga Jelita berharap bisa melahirkan dengan cara normal. Namun rencana itu terpaksa diurungkan karena kondisi finalis Puteri Indonesia 2017 ini tidak memungkinkan.

"Awalnya menurut dokter direncanakan persalinan itu normal, sangat diusahakan. Lalu,  pembukaannya tertahan belum sampai pembukaan 2, tidak bisa lagi meski sudah induksi. Jadi untuk keselamatan bayi dan ibu, diputuskan cesar," ujar Ridha Raidin, Marketing and PR RSIA Tambak, dalam konfrensi pers, Kamis (7/1/2021).

"Lahir 6 Januari pukul 14.20 WIB, cesarnya dimulai jam 14.00 WIB. Dengan BB 3080 gram, panjang 48 cm, selanjutnya mas Syamsir bisa menjelaskan," sambungnya.

Baca Juga: Selamat Ya! Syamsir Alam dan Bunga Jelitha Dikaruniai Anak Pertama

Syamsir Alam membenarkan hal tersebut. Bahwa awalnya, Bunga Jelitha ingin sekali melahirkan secara normal.

"Awalnya sangat ingin lahiran normal, mungkin dokter bilangnya juga pinggul Bunga besar jadi persalinannya mudah, jadi kami rencana normal. Mungkin kalau lagi nggak pandemi saya akan nunggu buat normal, tapi karena pandemi meminimalisir yang lain saya lebih tenang kalau bayinya segera lahir," kata Syamsir Alam.

Upaya induksi pun sudah dilakukan sampai tiga kali. Akhirnya, karena Bunga Jelitha tak kuat, proses persalinan pun dilakukan lewat cesar.

"Apalagi tiga kali obat induksi Bunga sudah tidak kuat, dan demi keselamatan bayi akhirnya kita pilih caesar," jelas mantan pesepakbola ini.

Terlepas dari hal itu, Syamsir Alam mengaku bahagia istri dan bayinya selamat dan sehat. Hal itu yang terpenting baginya.

Baca Juga: Chacha Sherly Berniat Bunuh Diri, Lesti Kejor Pesan Gaun Pengantin ke Igun

"Intinya Alhamdulillah saya bahagia putri pertama saya lahir dengan tidak kurang suatu apapun," tuturnya.