SuaraRiau.id - Meski di tengah pandemi Covid-19, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan pemerintah tetap gencar berpromosi dan menjalin kerja sama dengan berbagai negara untuk menarik investasi ke Indonesia.
Hal itu dikatakan Luhut seusai acara Indonesia-China Tourism and Investment Forum for 5 Key Super Priority Tourism Destination di Kaldera Toba, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Jumat (18/12/2020).
"Perlu tetap gencar promosi dan jalin kerja sama agar usai pandemi Covid-19, investasi sudah bisa langsung cepat masuk ke Indonesia, " ujar Luhut dikutip dari Antara.
Menurut dia, promosi dan kerja sama merupakan upaya dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) di tengah dan usai pandemi Covid-19.
Program PEN, katanya, untuk semua sektor termasuk sektor pariwisata yang merupakan salah satu andalan Indonesia.
Di sektor pariwisata, katanya, misalnya dengan mempromosikan lima destinasi wisata prioritas utama yakni Danau Toba, Labuan Bajo, Borobudur, Mandalika, dan Likupang.
"Hasilnya cukup bagus, investor seperti China (RRT), Kanada, Jepang sudah menyatakan minat investasi, " katanya.
Kanada misalnya berkomitmen untuk berinvestasi lewat lembaga Sovereign Wealth Fund (SWF) ke Indonesia sekitar Rp 28,2 triliun.
"SWF kita kemarin nambah lagi dapat 2 miliar dolar AS dari Kanada," ujar Luhut.
Selain itu, katanya, investor Amerika Serikat (AS) dan Jepang yang juga berkomitmen berinvestasi
Luhut menegaskan di tengah pandemi dengan kondisi perekonomian yang tengah melambat, maka Indonesia harus mampu meyakinkan investor untuk menanam modalnya di Indonesia.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menuturkan bahwa pandemi Covid-19 telah memberikan dampak ekonomi yang sistemik, masif, dan terstruktur di seluruh dunia.
Perubahan gaya hidup mendorong pemerintah serta dunia usaha untuk melakukan evaluasi serta penyesuaian kebijakan-kebijakan baru, yang tentunya harus dilakukan secara cepat.
BKPM melakukan pendekatan-pendekatan di luar kebiasaan Tidak hanya untuk menangkap peluang investasi baru dari relokasi usaha, katanya, namun juga dalam penyelesaian persoalan investasi yang mangkrak.
"Sudah 74,8 persen dari target investasi 2020 sebesar Rp 817,2 triliun terpenuhi. Sisanya optimis dapat terealisasi hingga akhir tahun ,” ujar Bahlil. (Antara)
Berita Terkait
-
Target Ekonomi 8 Persen Bukan Mimpi, Menteri Rosan Mau Masifkan Investasi
-
Kunjungan Presiden Prabowo ke Inggris Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Investasi
-
Pemerintah Rayu Amerika Serikat biar Tambah Investasi Sektor Bisnis Digital di Indonesia
-
Pertamina Butuh Asupan Investasi demi Kembangkan Bisnis dan Jamin Ketahanan Energi Nasional
-
MIND ID Siap Guyur Investasi Rp267 Triliun Hingga 2029
Tag
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Inovasi E-Break, PHR Hemat Biaya Produksi Balam South Rp29 Miliar
-
Hari Pencoblosan, KPU Riau Ungkap Larangan untuk Pemilih dan Lembaga Survei
-
Intip Snack Emping Jagung Nasabah PNM Mekaar yang Diborong Wapres Gibran
-
Jaga Keamanan Masa Tenang Pilkada, Polres Siak-Instansi Terkait Patroli Skala Besar
-
Hari Guru, Begini Jejak Kisah Guru di Balik Kesuksesan Para Engineer PHR