Scroll untuk membaca artikel
Ririn Indriani | Dini Afrianti Efendi
Selasa, 08 Desember 2020 | 12:17 WIB
Penjaga stan pameran Ciftis di Beijing, Jumat (4/9), menunjukkan dua kandidat vaksin COVID-19 buatan Sinopharm dan Sinovac. (ANTARA/HO-GT)

SuaraRiau.id - Sebanyak 1,2 juta vaksin Covid-19 buatan China, Sinovac, telah tiba di Indonesia pada Minggu (6/12/2020), sekitar pukul 21.30 WIB.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mengungkap akan menerbitkan izin darurat penggunaan vaksin atau Emergency Use Authorization (EUA) bila vaksin Covid-19, Sinovac, telah menenuhi syarat yang telah ditetapkan.

Menurut Penny, ada tiga syarat yang harus dipenuhi agar vaksin Covid-19 Sinovac bisa mendapatkan izin penggunaan darurat.

"BPOM hanya akan berikan EUA jika data yang dikaitkan dengan mutu, keamanan dan khasiat itu sudah cukup lengkap," ujar Penny dalam tanya jawab seputar vaksin Covid-19 yang ditayangkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (7/12/2020).

Baca Juga: Izin Penggunaan Vaksin Covid-19 Sinovac Akan Segera Diterbitkan BPOM

Setelah lengkap, analisis terhadap data tersebut akan dilakukan oleh para ahli.

Berdasarkan kunjungan tim BPOM ke China, Penny mengungkapkan, aspek mutu dan keamanan vaksin Covid-19 dari Sinovac sudah baik.

"Alhamdulillah kalau dari aspek mutu itu sudah memenuhi aspek cara produksi obat yang baik. Tidak ada efek samping yang critical. Jadi dari aspek keamanan juga sudah baik," tutur Penny.

Saat ini, lanjut dia, vaksin Covid-19 Sinovac sudah ada di Bio Farma dan BPOM sudah melakukan sampel dan akan melakukan pengujian yang disebut dengan road lot rilis. Penny mengatakan, pengujian tersebut juga merupakan salah satu aspek untuk menguji mutu dari vaksin tersebut. 

Nah yang kini masih ditunggu oleh BPOM, sambung dia, adalah hasil analisis aspek efektivitas atau khasiat dari vaksin Sinovac. Proses analisis ini menggunakan pemeriksaan sampel darah para relawan yang disuntik vaksin.

Baca Juga: Vaksin Corona Tiba, Presiden dan Pejabat Negara Harus Divaksin Pertama Kali

"Diperiksa di laboratorium dan dilihat seberapa besar vaksin ini efektif meningkatkan antibodi kita," jelas Penny.

Load More