Scroll untuk membaca artikel
Fitri Asta Pramesti
Minggu, 06 Desember 2020 | 15:07 WIB
Ilustrasi paus sperma. [Shutterstock]

SuaraRiau.id - Nasib mujur menghampiri seorang nelayan berusia 60 tahun usai ia secara tak sengaja menemukan bongkahan muntahan paus sperma di dekat rumahnya.

Bagaimana tidak, gumpalan muntahan paus tersebut bernilai puluhan miliar. Sontak, nelayan asal Thailand itu bisa kaya dalam semalam.

Naris Suwannasang, yang hidup dengan dalam kesederhanaan selama bertahun-tahun, melihat sebuah bongkahan mirip jeli di dekat rumahnya saat ia akan melaut.

Usut punya usut, benda itu adalah ambergis, zat tak ternilai yang hanya ditemukan di usus paus sperma, mengutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Minggu (6/12/2020).

Baca Juga: BWF akan Tentukan Nasib Indonesia Open 2021 di Akhir Tahun

Zat langka ambergris yang ditemukan Naris hanya bisa diproduksi secara alami dalam usus paus sperma. Biasanya ambergris digunakan dalam industri minyak wangi yang mampu memperpanjang aroma parfum, sebagaimana dilaporkan Dailystar.

Kebanyakan, ambergris sintetis digunakan karena sulitnya ambergris alami ditemukan.

Ketika melihat gumpalan cairan jeli abu-abu itu, Naris langsung menelepon sepupunya untuk membantu membawa pulang muntahan paus sperma yang berbau aneh tersebut.

Dia curiga dia mungkin telah menemukan sebongkah ambergris, setelah menggeser beberapa bongkahan ia melihat sesuatu yang bernilai di baliknya.

Bongkahan ambergris berbobot 10 kilogram yang ia temukan ditaksir bernilai sekitar £2,4 juta atau setara dengan Rp41,1 miliar.

Baca Juga: Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Nelayan Pati: Kebijakan Sudah Pro Nelayan

“Saya berencana untuk pergi ke polisi dan meminta mereka mencatat penemuan saya karena saya takut itu akan dicuri dari rumah saya,” katanya dilansir laman Dailystar.

Dia mengatakan dia telah dihubungi oleh seorang pengusaha lokal yang untuk sementara menawarinya 960.000 baht Thailand sekitar £24.000 per kilogram atau Rp411 juta perkilo, namun ia masih berpikir panjang.

Naris saat ini berpenghasilan sekitar Rp2 juta perbulan, dan tak tentu pendapatannya.

“Pengusaha itu memberi tahu saya bahwa dia akan datang untuk memeriksa kualitas ambergris nanti dan harganya mengejutkan saya. Saya bisa menerima sekitar 960.000 Baht (Rp448 juta) per kilogram jika ambergris yang saya temukan adalah kualitas terbaik.”

Pada April 2016, gumpalan ambergris seberat 1,57kg yang ditemukan di dekat Teluk Morecambe di Lancashire dijual seharga £50.000 atau Rp857 juta.

Gary Williams, yang menemukannya mengatakan kepada The Daily Mirror bahwa baunya sangat buruk seperti persilangan antara cumi-cumi dan kotoran ternak.

“Rasanya seperti bola karet sekeras batu. Teksturnya seperti lilin. Saat Anda menyentuhnya, Anda akan mendapatkan lilin yang menempel di jari Anda,” ujarnya.

Pakar mamalia laut LIPI, Sekar Mira menyebutkan bahwa ambergris adalah hasil sekresi dari saluran pencernaan paus sperma.

Jika dilihat dari fisiknya, ambergris atau yang juga sering disebut “muntahan” paus adalah zat padat, lilin, dan mudah terbakar yang diproduksi di usus ikan paus.

Hingga saat ini belum pernah ada yang melihat paus mengeluarkan ambergris secara langsung.

Load More