Scroll untuk membaca artikel
Fitri Asta Pramesti
Minggu, 06 Desember 2020 | 15:07 WIB
Ilustrasi paus sperma. [Shutterstock]

Dia mengatakan dia telah dihubungi oleh seorang pengusaha lokal yang untuk sementara menawarinya 960.000 baht Thailand sekitar £24.000 per kilogram atau Rp411 juta perkilo, namun ia masih berpikir panjang.

Naris saat ini berpenghasilan sekitar Rp2 juta perbulan, dan tak tentu pendapatannya.

“Pengusaha itu memberi tahu saya bahwa dia akan datang untuk memeriksa kualitas ambergris nanti dan harganya mengejutkan saya. Saya bisa menerima sekitar 960.000 Baht (Rp448 juta) per kilogram jika ambergris yang saya temukan adalah kualitas terbaik.”

Pada April 2016, gumpalan ambergris seberat 1,57kg yang ditemukan di dekat Teluk Morecambe di Lancashire dijual seharga £50.000 atau Rp857 juta.

Baca Juga: BWF akan Tentukan Nasib Indonesia Open 2021 di Akhir Tahun

Gary Williams, yang menemukannya mengatakan kepada The Daily Mirror bahwa baunya sangat buruk seperti persilangan antara cumi-cumi dan kotoran ternak.

“Rasanya seperti bola karet sekeras batu. Teksturnya seperti lilin. Saat Anda menyentuhnya, Anda akan mendapatkan lilin yang menempel di jari Anda,” ujarnya.

Pakar mamalia laut LIPI, Sekar Mira menyebutkan bahwa ambergris adalah hasil sekresi dari saluran pencernaan paus sperma.

Jika dilihat dari fisiknya, ambergris atau yang juga sering disebut “muntahan” paus adalah zat padat, lilin, dan mudah terbakar yang diproduksi di usus ikan paus.

Hingga saat ini belum pernah ada yang melihat paus mengeluarkan ambergris secara langsung.

Baca Juga: Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Nelayan Pati: Kebijakan Sudah Pro Nelayan

Load More