SuaraRiau.id - Komisi Narkotika PBB (CND) telah menerima rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menghapus ganja dan resin ganja dari jenis obat narkotika berbahaya.
Keputusan tersebut diambil setelah proses pemungutan suara bersejarah di Wina, Austria lewat Persetujuan Rekomendasi 5.1.
Sebanyak 27 suara mendukung keputusan tersebut, satu abstain dan 25 suara menentang. CND sebagai badan pembuat kebijakan obat utama di Perserikatan Bangsa-Bangsa, menolak lima rekomendasi lain yang tersisa.
Dikutip Suara.com dari Marijuana Business Daily, keputusan tersebut dapat memiliki implikasi luas bagi industri ganja medis global, mulai dari pengawasan peraturan hingga penelitian ilmiah tntang tanaman dan penggunaannya sebagai obat.
Baca Juga: Ringkus Selebgram Syaima Salsabila di Apartemen, Polisi Temukan Ganja
"Gelombang (penggunaan) ganja medis telah dipercepat dalam beberapa tahun terakhir, tetapi ini akan memberikan dorongan lain," kata Martin Jelsma, direktur program obat dan demokrasi di Institut Transnasional yang berbasis di Belanda, kepada Marijuana Business Daily.
"Dan bagi negara-negara yang pada dasarnya mencerminkan keputusan PBB dalam undang-undang domestik mereka, hal itu dapat mengarah pada keputusan nasional dan menghilangkan hambatan untuk menggunakan ganja untuk tujuan medis dan penelitian."
Pemungutan suara tersebut, lanjut Martin, dapat mendorong negara-negara di dunia untuk mengevaluasi kembali bagaimana ganja diklasifikasikan dalam daftar obat-obatan narkotika di negara masing-masing.
Keputusan ini juga berpotensi membuka jalan bagi lebih banyak penelitian tentang ganja medis dan penggunaannya sebagai pengobatan untuk berbagai penyakit dan kondisi kesehatan.
Baca Juga: Selebgram Syaima Salsabila Diamankan Polisi Gegara Ganja
Berita Terkait
-
Penampakan 31 Kg Narkotika yang Dimusnahkan BNN
-
Eks Pengguna Ganja Setuju Wacana Pemakai Narkoba Tak Dipenjara, Tapi Ada Syaratnya!
-
Polisi Gerebek Budidaya Ganja Rumahan di Cengkareng, Pelaku Sudah Dua Kali Panen
-
Modus Baru Penyelundupan Narkoba ke Kota Pelajar, Ganja Diubah Jadi Selai Roti
-
Dor...Dikejar-kejar hingga Ban Ditembak, Penangkapan Pengedar Ganja 272 Kg Asal Aceh Berlangsung Dramatis!
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Inovasi Tradisi: Perjalanan Songket PaSH di BRI UMKM EXPO(RT) 2025, Terus Menuju Pasar Dunia
-
Viral Dugaan Perselingkuhan Dua ASN Imigrasi Pekanbaru Berujung Lapor Polisi
-
Hijaukan Pesisir, PT PNM Bersama Relawan Bakti BUMN Tanam 1.000 Mangrove
-
Kasus Dugaan Korupsi SPPD Fiktif Berlanjut, Muflihun Kembali Diperiksa Polda Riau
-
Video Pasien 'Ditolak' Berobat di Siak Ternyata Benar Adanya, Puskesmas: Miskomunikasi