SuaraRiau.id - Keterlibatan masyarakat yang mengaku tokoh Melayu Riau di aksi unjuk rasa menolak kedatangan imam besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (HRS) bikin kaget Hj Azlaini Agus.
Azlaini mengatakan aksi pada 23 November lalu itu dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
"Banyak orang yang tidak memahami falsafah, sejarah, adat istiadat dan tradisi Melayu Riau, tetapi berani mengatasnamakan dirinya sebagai Tokoh Masyarakat Riau. Tokoh gadungan namanya. Yang demikian itu yang seharusnya ditindak," ujar Azlaini dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Jumat (4/12/2020).
Diketahui aksi ini penolakan ini mengatasnamakan 45 elemen ormas padahal ternyata mereka hanya mencatut nama saja. Ia menegaskan korlap atau siapapun yang menggerakkan aksi tanggal 23 November 2020 harus bertanggung jawab atas pencatutan nama tokoh maupun ormas tersebut
Ia mengecam tokoh-tokoh yang mendaku diri sebagai tokoh Melayu padahal gagal memaknai adat dan istiadat Melayu.
"Masyarakat Melayu Riau sejak zaman Sang Sati Purba berkuasa di Temasek (sekarang Singapura) sampai Masa Kejayaan Melaka - Johor - Riau hingga saat ini, selalu bersikap terbuka kepada siapa saja yang datang ke wilayahnya dengan damai," tambahnya.
Hal ini terutama kedatangan para ulama, tuan guru, maupun para dai, karena itu adanya aksi penolakan terhadap HRS, jelas tidak menunjukkan jati diri masyarakat Riau.
Selain itu Azlaini Agus juga mengesalkan mengapa aksi tersebut justru mendapat dukungan dari Kapolresta Pekanbaru dengan diterbitkannya Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP).
Azlaini menilai Polresta telah bersikap ambigu karena sepanjang masa pandemi Covid-19 ini semua kegiatan aksi Unjuk rasa tidak ada yang diterbitkan STTP oleh kepolisian dengan alasan mencegah penularan Covid-19, tetapi untuk aksi tanggal 23 November 2020, tidak berlaku aturan tersebut.
"Kita kesalkan dari gerakan orang-orang yang tidak bertanggungjawab tersebut Kapolresta Pekanbaru menunjukkan sikap double- standart, tidak konsisten, dan tidak profesional," tegas mantan anggota DPR RI ini.
Azlaini menegaskan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Polri, seharusnya tidak ada double-standart. Ia menginginkan asas Indonesia sebagai negara hukum, every people has equality before the law, ditegakkan.
"Seharusnya polisi tidak bersikap seperti itu, baik dalam melaksanakan penegakan hukum, kamtibmas, maupun dalam memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat," ucapnya
Ia juga berharap, dalam proses hukum terhadap Ketua FPI Kota Pekanbaru, Muhammad Al Husnie Thamrin dan anggota FPI Kota Pekanbaru, Muhammad Nur Fajri dilakukan dengan seadil-adilnya.
Dosen Hukum UIR ini pun meminta jajaran Polresta Pekanbaru khususnya dan kepolisian pada umumnya, tetap bersikap profesional, dan tidak diskriminatif, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Jangan menempatkan warga negara sebagai musuh Polri, hanya karena berbeda posisi dan berbeda pandangan," terang Azlaini.
Berita Terkait
-
Bicara tentang Bahaya Kekerasan Seksual, dr. Fikri Jelaskan Hal Ini
-
Siapa Omid Popalzay? Pemain Liga 2 Indonesia yang Tukar Jersey dengan Ragnar Oratmangoen
-
Timnas Day: Suporter Wajib Catat, Ini Rute Termudah dari Pekanbaru Menuju Stadion GBK
-
Manis dan Lembut, Menikmati Kudapan Spanyol dan Portugis di Kota Pekanbaru
-
Profil Universitas Abdurrab Pekanbaru, Cek Daftar Jurusan dan Biaya Kuliah
Tag
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
Terkini
-
Risiko Bisnis Tinggi, PHR Tegakkan Integritas dan Etika Dalam Budaya Kerja
-
Janji Afni-Syamsurizal Gratiskan Seragam Sekolah untuk Murid Baru, Begini Hitungannya
-
PNM Boyong Tiga Penghargaan BBMA 2024, Tampilkan Program Disabilitas Tanpa Batas
-
Program BRImo FSTVL Banjir Hadiah Seru, Termasuk BMW 520i M Sport: Begini Caranya Buat Meminang Agar Bisa Dibawa Pulang!
-
Riau Petroleum Rokan Jadikan Hari Pahlawan Momen Refleksi Semangat Perjuangan