SuaraRiau.id - Penularan HIV di Riau dari hingga Oktober 2020 tercatat sebanyak 6.797 kasus. Dari jumlah tersebut, 4.071 di antaranya merupakan warga Kota Pekanbaru.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan update kasus HIV di luar Kota Pekanbaru masih di bawah 700 kasus.
"Di urutan kedua Kabupaten Bengkalis sebanyak 624 kasus, disusul Kota Dumai sebanyak 556 kasus. Sementara jumlah kasus HIV di Kabupaten Pelalawan sebanyak 360 kasus, Rokan Hilir 313 kasus dan Indragiri Hilir sebanyak 291 kasus," terangnya dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Selasa (1/12/2020).
Sedangkan kabupaten lainnya, yaitu Siak sebanyak 135 kasus, Rokan Hulu 123 kasus dan Kepulauan Meranti 107 kasus. Kemudian Kampar 82 kasus, Indragiri Hulu 72 kasus dan Kabupaten Kuantan Singingi sebanyak 63 kasus.
Sementara itu jumlah kasus tertular AIDS mencapai 3.221 kasus. Dari jumlah tersebut sebanyak 2.174 diantaranya merupakan warga Kota Pekanbaru.
"Penyebab penularan AIDS ini, 2.240 kasus di antaranya karena heteroseksual. Kemudian karena homoseksual atau hubungan sesama jenis sebanyak 653 kasus. Ada juga karena penyebab lainnya, termasuk transfusi darah," jelasnya.
Kasus HIV/AIDS di Pekanbaru
Sedangkan, kasus HIV dan AIDS di Kota Pekanbaru berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru hingga bulan Oktober 2020 mencapai 214 kasus HIV dan 164 kasus AIDS.
Total secara kumulatif sejak tahun 2000 kasus HIV di Kota Pekanbaru mencapai 2.008 dan 1.895 kasus AIDS. Sebagian besar kasus ditemukan pada laki-laki yang mencapai 65 persen kasus HIV dan 77 persen kasus AIDS.
Wakil Wali Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi mendorong masyarakat yang beresiko terinfeksi HIV/AIDS melakukan tes Voluntary Counseling and Testing (VCT).
"Tes ini guna mengantisipasi secara dini penularan HIV/AIDS di Kota Pekanbaru khususnya," terang Ayat yang juga Ketua Pelaksana KPA Kota Pekanbaru.
Dirinya juga mengingatkan masyarakat agar tidak diskriminasi kepada orang dengan HIV/AIDS. Mereka jangan sampai mendapat cap bersalah.
"Kita tidak boleh mengadili para ODHA, jangan diskriminasi mereka," ujarnya.
Berita Terkait
-
Polri Tetapkan 2 Petinggi BUMD Riau Tersangka Korupsi Blok Migas Langgak, Negara Rugi Rp33 Miliar
-
Penggerebekan Pesta Seks Sesama Jenis di Surabaya: Polisi Ciduk 34 Pria Tanpa Busana!
-
Insiden Horor Liga 2: Pemain Persikad Gegar Otak, PSSI Minta Komdis Bertindak Tegas
-
9 Fakta Kebakaran Kilang Pertamina Dumai, Ledakan Keras Awali Kobaran Api dan Kepanikan Warga
-
Heboh Grup 'Gay Surakarta dan Sekitarnya' di Facebook, KPA Solo Buka Suara
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
Terkini
-
9 Ide Prompt Gemini AI Edit Foto Bergaya ala Korea, Estetik untuk Medsos
-
5 Mobil Bekas Terbaik untuk Gen Z: Tampil Sporty, Stylish dan Ekonomis
-
7 Sunscreen Terbaik untuk Cuaca Panas Ekstrem, Ringan dan Menenangkan
-
4 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta, Punya Kabin Luas yang Siap Bawa Banyak Keluarga
-
3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Rebut Saldo Senilai Rp179 Ribu