Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Senin, 30 November 2020 | 17:17 WIB
UAS memberikan tausiyah di Ruang Senat Akademik Unhas, Lantai 2 Gedung Rektorat Unhas, Jumat 2 Oktober 2020 / Foto : Unhas

Bahkan, mantan dosen itu juga sempat diisukan bakal mengisi peran sebagai Dewan Syuro Partai Masyumi.

Terpisah, Ketua Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Provinsi Riau, Dr Hasanudin, menyebut kedekatan UAS dengan aktor politik secara personal maupun organisasi dapat memantik efek politik, yang pada daerah tertentu dapat menghasilkan capaian politik memuaskan.

Hasanudin mencontohkan situasi hajatan politik tahun 2019, saat itu UAS menyerukan umat untuk memilih dua partai berbasis Islam, PKS dan PAN.

"Nah,sekarang konteksnya pilkada, dan kedekatan aktor politik dengan UAS tentu akan memiliki efek politik. Bagi aktor politik yang menggarap segmen pemilih Islam, pengaruh itu terasa," terangnya, Senin (30/11/2020).

Menurut amatan Hasanudin, pengaruh politik yang dimiliki UAS punya kecendrungan menggerus minat pemilih Islam terhadap partai nasionalis, khususnya di Riau.

Namun dia mengakui untuk mengukur sejauh mana faktor UAS berdampak terhadap calon kepala daerah yang diusung partai nasionalis, memerlukan pendalaman lebih lanjut.

Adapun gelaran pilkada di Riau digelar di 9 wilayah dari 12 Kabupaten/kota yang ada di Provinsi Riau. Hajatan demokrasi ini melibatkan lebih kurang 2,4 juta pemilih, dengan tempat pemungutan suara (TPS) mencapai 8.356 TPS.

Kontributor : Satria Kurnia

Load More