SuaraRiau.id - Anak-anak era 1980-an mungkin akrab dengan ucapan "Bagus!". Hari ini, Rabu (25/11/2020), Google memasang ikon tentang Tino Sidin yang terkenal dengan kata 'Bagus'-nya.
Rupanya hari ini merupakan tanggal kelahiran Pak Tino Sidin. Ia lahir pada 25 November 1925 silam. Pak Tino lahir di Kota Tebingtinggi, Sumatra Utara, itu mulai ramai dikenal publik sejak menjadi pembawa acara 'Gemar Menggambar' yang ditayangkan TVRI pada era 1980-an setiap Minggu sore.
Program acara itu mengajarkan anak berbagai hal penting dalam bidang seni menggambar. Pak Tino menanamkan pemahaman kepada anak-anak bahwa menggambar itu mudah.
Acara itu juga memungkinkan anak-anak untuk mengirimkan karyanya ke acara tersebut, dan di akhir acara Pak Tino Sidin akan memperlihatkan semua karya yang masuk, sambil berkata "Bagus!"
Sebelum muncul di televisi, Pak Tino lebih dulu menjadi guru gambar di kampung halamannya sejak tahun 1960-an.
Baginya, menggambar merupakan perpaduan antara garis-garis lurus dan garis-garis lengkung.
Pak Tino dianggap turut berjasa dalan memperjuangkan kemerdekaan. Walaupun masih minim catatan mengenai kisah perjuangan Pak Tino pada masa melawan penjajah.
Museum Taman Tino Sidin di Yogyakarta dibangun sebagai bentuk apresiasi atas karya dan jasa Pak Tino Sidin dalam memperjuangkan kemerdekaan, pendidikan seni, dan budaya.
Museum itu diresmikan oleh Muhamad Nuh, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, pada 14 Oktober 2014. Kemudian pada 14 Desember 2017, Menteri Pendidikan Muhadjir Effendi meresmikan patung Pak Tino di Museum tersebut.
“Mudah-mudahan museum yang sudah dibangun ini akan memberi insipirasi, menjadi tempat bermain siapa saja, untuk bergemar apa saja, untuk berkreasi, dan mengembangkan dirinya terutama untuk anak-anak kita,” kata Muhadjir saat itu, dikutip dari situs resmi Kemendikbud, Rabu (25/11/2020).
Dalam museum Taman Tino Sidin, dipajang berbagai karya lukis Pak Tino. Selain itu juga terpajang dua lukisan karya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan karya lain dari para seniman.
Seperti Dyan Anggraini Hutomo, Laretna T. Adhisakti, AC Andre Tanama, Andi Purnawan Putra, Edduard (Edo Pop), Heri Dono, Jumaldi Alfi, M. Dwi Marianto, Nasirun, Otok Bima Sidarta, Putu Sutawijaya, Sudarisman, Sudarwoto, Susilo Budi Purwanto , Ugo Untoro, dan Yuswantoro Adi.
Pak Tino kemudian meninggal di Jakarta pada 29 Desember 1995. Meski begitu, jejak pelajaran menggambar beliau masih terus terekam.
Berita Terkait
-
Terungkap! Google Street View Bongkar Pembunuhan Sadis di Desa Spanyol
-
5 Aplikasi untuk Perjalanan Mudik Lebih Lancar dan Nyaman
-
Apa Arti Khodam? Jadi Bahan Perbincangan Publik Sepanjang Tahun 2024
-
Makna Batik Rangrang, Motif Baju Bobby Kertanegara saat Terima Penghargaan dari Google
-
Kaleidoskop 2024: Ini 5 Resep yang Paling Banyak Dicari Sepanjang Tahun 2024, Ada Udang Balon
Terpopuler
- Gus Miftah Malu Lihat Ceramah Ustaz Maulana di TV: Gak Pantas Dakwah Pecicilan!
- Akhirnya Menang Lawan Timnas Indonesia, Kiper Vietnam: Bukan Skuad Terkuat, Fisik Mereka...
- Shin Tae-yong: Elkan Baggott Bisa Jadi Tumpuan Pertahanan Kami
- Gibran Diteriaki Fufufafa saat Datangi Lokasi Kebakaran, Auto Kena Tegur Aparat
- Staf Gibran Gusur Jemaah Lain di Masjid Demi Wapres Salat di Saf Depan, Buya Yahya: Haram!
Pilihan
-
Stok Beras di Kaltim Mencukupi, Inflasi Tetap Stabil di Akhir 2024
-
Kabar Buruk! Moussa Sidibe Cedera Serius, Absen hingga Akhir Putaran Pertama
-
Tak Hanya Netflix, Sabun Hingga Onderdil Motor Juga Kena Dampak Pajak 12 Persen
-
Menteri Dikdasmen Sebut Anak Sekolah Sejak PAUD Lebih Cerdas, Maka...
-
Harga Emas Antam Turun Tinggi Jadi Rp1.505.000/Gram Hari Ini
Terkini
-
Keamanan Data dan Dana BRI Terjaga, Transaksi Tanpa Hambatan
-
BRImo FSTVL 2024: Kesempatan Raih BMW hingga Tabungan Emas!
-
PNM-BPOM Bersinergi Tingkatkan Literasi UMKM Pangan tentang Manfaat Sertifikasi
-
Pegawai Bank BUMN Ditemukan Tewas Tertelungkup di Tol Pekanbaru-Dumai
-
BRI 129 Tahun: Membawa Manfaat dan Kebanggaan bagi Bangsa