Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Kamis, 19 November 2020 | 09:18 WIB
Ilustrasi: Tim SAR Natuna menyisir hutan mencari korban tersesat (Foto: Yanto/Batamnews)

"Malamnya pamannya pergi lagi ke hutan sampai tengah malam dan menginap di pos manggala agni, subuh pamannya balek," urai Biyan.

Pagi Selasa ( 17/11/2020), Tunggal selaku pamannya kembali mencari dan masuk lagi ke dalam hutan Danau Zamrud itu namun Ucok masih belum ditemukan.

"Selasa malam Rabu orang tua Ucok menelfon BPBD untuk melaporkan bahwa anaknya hilang dan kejadiannya sejak Senin (16/11/2020)," kata Biyan.

Berangkat dari laporan tersebut BPBD Siak langsung ambil tindakan.

" Malam kami dapst info Rabu (18/11/2020) pagi rapat dan rembuk dan memutuskan untuk berangkat ke hutan Danau Zamrud mencari Ucok," jelas Biyan.

Biyan bersama 10 orang rekannya dari BPBD Siak terus melakukan pencarian di hutan tersebut hingga pukul 16.00 Wib namun Ucok masih belum ditemukan.

"Jam 4 sore kami pulang karena situasi mendung, petir kuat kali, dan mau hujan," terangnya.

Pencarian Ucok di dalam hutan Zamrud tersebut tidak berjalan mulus, Biyan bersama rekannya mengalami beberapa kendala seakan-akan pihaknya sedang disesatkan.

" Di dalam hutan itu seperti kami yang disesatkan, alat kompas yang kami bawa jarumnya berputar terus tak berhenti sehingga tidak bisa melihat arah. maka dari itu untuk menghindari Magrib kami putuskan untuk pulak dan melanjutkan pencarian Ucok besok pagi," kata Pusdalop BPBD Kabupaten Siak itu.

Namun, kata Biyan, pihaknya akan turun ke hutan zamrud lagi dan berjuang agar Ucok segera ditemukan.

Load More