SuaraRiau.id - Dugaan pelanggaran protokol kesehatan (prokes) pada acara Maulid Nabi Muhammad SAW di kawasan Petamburan Jakarta ditanggapi Front Pembela Islam (FPI).
FPI merasa itu tak adil jika pemerintah menyalahkan Petamburan begitu saja, apalagi maulid kemarin mengorbankan dua Kapolda yang dicopot.
Ketua DPP FPI, KH Awit Mashuri meminta pemerintah jujur jangan menumpahkan kegagalan penanganan Covid-19 selama 8 bulan belakangan ini pada acara FPI belakangan ini yang melibatkan kerumunan umat dan massa.
“Acara di Petamburan jangan jadi alasan, gara-gara acara ini akibatkan kerja selama 8 bulan (runtuh) seolah kesalahan ditimpakan di Petamburan, ini berlebihan,” ujar Awit seperti yang dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Senin (16/11/2020).
Dia berdalih, kerumunan bukan cuma ada di Petamburan dan acara FPI saja, banyak kok acara kerumunan saat pandemi namun luput dari perhatian nasional saja.
“Kan kerumunan massa tak cuma di Petamburan saja, jangan dilemparkan di Petamburan ini, apa ini mentang-mentang ada Habib Rizieq Syihab? Ada FPI? Seolah gugurkan (upaya) 8 bulan. Kalau mau bicara balik, kegagalan urusi Covid ini pemerintah, bukan Petamburan. Saya minta arif,” katanya.
Dua Kapolda dicopot
Selain itu, KH Awit pun menyoroti soal dampak dari pelanggaran protokol kesehatan di Petamburan. Bukan cuma berakibat denda Rp 50 juta tapi juga para pejabat.
“Hanya saja ini sangat menarik, Maulid Nabi dicopotnya dua Kapolda. Padahal ada kerumunan yang lebih dahsyat lagi. Ke depan, saya mau lihat nih, kerumunan Pilkada siapa bertanggung apa Presiden, Kapolri atau siapa?” katanya.
Dia mengatakan pada dasarnya panitia FPI dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW kemarin pro aktif mengimbau jamaah untuk menjaga protokol kesehatan.
Namun demikian, KH Awit mengakui membludaknya jamaah ini membuat protokol kesehatan tidak maksimal dijalankan. Atas hal itu, FPI menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang mungkin terganggu.
Berita Terkait
-
Bicara Isu Lingkungan, Irjen Herry Heryawan: Konsep Green Policing Solusi Atas Tantangan Zaman
-
7 Fakta Kasus Dokter PPDS Priguna Anugerah Pratama: Perkosa Korban Usai Dibius hingga Mau Bunuh Diri
-
Profil Priguna Anugerah Pratama, Dokter PPDS Tersangka Pemerkosaan Diduga Kelainan Seksual
-
Buntut 3 Polisi Tewas Ditembak, Kapolda Lampung soal Setoran Judi Sabung Ayam: Tunjukkan Buktinya!
-
Oknum TNI Terduga Penembak Mati 3 Polisi Ditangkap, Ada yang Menyerahkan Diri
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Sambut Hari Kartini, PNM Dukung Perempuan Sehat dan Mandiri sebagai Pilar Indonesia Emas 2045
-
Survei RiauOnline Ungkap Kemampuan Agung Nugroho-Markarius Anwar Pimpin Pekanbaru
-
Fakta-fakta Viral Dugem di Sel: 14 Tahanan Diperiksa hingga Kepala Rutan Pekanbaru Dicopot
-
Kesempatan Ditransfer Ratusan Ribu, Buruan Ambil DANA Kaget Kamis 17 April 2025
-
Dinas PU Siak Dipanggil Buntut Warga Keluhkan Air Minum Berlumpur dan Bau