Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Selasa, 17 November 2020 | 09:09 WIB
Ilustrasi bunuh diri. (Shutterstock)

SuaraRiau.id - Seorang pria berusia 29 tahun mencoba menghabisi nyawanya sendiri di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Senin (16/11/2020).

Aksi lelaki bernama Sandi Satriya ini lantas membuat geger penumpang bandara itu.

Peristiwa itu bermula saat Sandi tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar bersama enam orang rekannya.

Mereka menggunakan Pesawat Lion Air nomor penerbangan JT-520 dari Bandara Internasional Syamsuddin Noor Banjarmasin, Minggu (15/11/2020) pukul 11.25 WITA.

Saat tiba di Makassar, Sandi bersama rekannya memutuskan untuk bermalam di pelataran bandara. Sebab, mereka bermaksud untuk berangkat ke Kabupaten Timika, Papua untuk mencari pekerjaan.

Keesokan harinya, enam orang rekan Sandi berangkat menuju Kabupaten Timika pukul 06.00 WITA. Namun, saat itu Sandi tidak jadi berangkat bersama rekan-rekannya lantaran tidak memiliki uang untuk membeli tiket pesawat.

Karena tidak jadi berangkat bersama dengan rekan-rekannya, Sandi pun diduga mengalami depresi.

Ia pun lantas masuk ke Area Loading Dock yang digunakan sebagai tempat penurunan barang yang terletak di belakang area Keberangkatan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.

Di tempat tersebut, Sandi kemudian nekat melakukan percobaan bunuh diri dengan cara menggorok lehernya pukul 11.45 WITA.

"Sandi menggorok lehernya menggunakan pecahan gelas di Area Loading Dock," kata Humas Angkasa Pura I Makassar Iwan melalui keterangan tertulisnya.

Para penumpang pesawat lain yang melihat kejadian tersebut sontak berteriak. Sementara, petugas Bandara yang berada di sekitar lokasi langsung bergegas mendatangi lokasi untuk melakukan pengamanan.

Petugas pun melarikan Sandi ke Rumah Sakit Dody Sarjoto, menggunakan mobil ambulans KKP Kelas I Makassar untuk mendapatkan pertolongan medis.

"Akibat kejadian, Sandi Satriyo mengalami luka robek pada leher bagian depan sekitar 10 Cm," kata Iwan.

Hingga kini, kondisi korban sudah mulai membaik. Sandi pun telah sadarkan diri.

"Sandi Satriya sudah sadar, dapat berkomunikasi. Dan rencana akan dioperasi pada pukul 15.00 WITA oleh dokter Spesialis Bedah Dr I Wayan S Arsana," terangnya.


Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon di 021 9696 9293.

Load More