Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 12 November 2020 | 07:00 WIB
Mantan murid Tanpa APD menguburkan jenazah sang Guru NP 54 yang terkonfirmasi positif Covid-19. [Kaka/Klikpositif.com]

SuaraRiau.id - Puluhan mantan murid di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat memakamkan jenazah guru mereka yang terkonfirmasi Covid-19 tanpa menggunakan alat pelindung diri (APD).

Kenekatan tersebut lantaran tidak adanya petugas dari Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 setempat yang datang untuk menguburkan jenazah NP (54)

"Tidak mungkin kami biarkan saja hanya anak perempuan dan adik perempuan beliau yang menguburkan jenazah," kata seorang mantan murid NP, Am (38) seperti dilansir Klikpositif.com-jaringan Suara.com pada Rabu (11/11/2020).

Murid lainnya, Aidil (48) juga turut menimpali, menurutnya petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan tidak bertanggung jawab terhadap jenazah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut.

Baca Juga: Positif Corona, 13 Jemaah Umrah Indonesia Dikarantina Otoritas Arab Saudi

"Masa petugas yang datang ke sini cuma menyerahkan APD empat stel kepada keluarga, tanpa sedikit pun membantu penyelenggaraan jenazah ini. Kalau seperti ini, besok tidak perlu lagi di-swab," katanya

Kepala Jorong Sungai Padi Utara Vendo mengatakan, melihat situasi di lapangan pihaknya tidak berdaya melarang mantan murid NP turut serta menguburkan jenazah.

"Bagaimana mau melarang, yang pakai APD cuma perempuan, pasti tidak sanggup mengangkat peti jenazah, ini jasad manusia tidak mungkin ditelantarkan, makanya saya biarkan," katanya.

Dia menambahkan, pihaknya tidak bisa melarang murid NP yang juga warganya tersebut karena petugas medis menyatakan peti jenazah sudah steril.

"Awalnya petugas medis ini melarang masyarakat mendekat, setelah itu dikatakan peti jenazah sudah steril, otomatis warga saya ini ikut serta menguburkan jenazah," katanya.

Baca Juga: Arab Saudi Temukan 13 Jemaah Umrah Asal Indonesia Positif Corona

Adik NP, Irni mengungkapkan kakaknya meninggal dunia di RSUD Solok pada Rabu (11/11/2020) sekitar pukul 08.30 WIB.

Sebelum berangkat dari RSUD Kabupaten Solok, pihak rumah sakit mengaku sudah konfirmasi ke Satgas Covid-19 Solok Selatan.

"Katanya sudah ada petugas penyelenggaraan jenazah, nyatanya tidak ada satupun, kami sangat kecewa, dan semakin menambah luka kami," ujarnya.

Petugas kesehatan yang belakangan salah satunya diketahui bernama Eci mengatakan, pihaknya hanya mengantarkan APD kepada Pihak keluarga.

"Kami hanya mengantarkan APD kepada pihak keluarga, yang lainnya kami tidak mau jawab," katanya.

Load More