SuaraRiau.id - Puluhan mantan murid di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat memakamkan jenazah guru mereka yang terkonfirmasi Covid-19 tanpa menggunakan alat pelindung diri (APD).
Kenekatan tersebut lantaran tidak adanya petugas dari Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 setempat yang datang untuk menguburkan jenazah NP (54)
"Tidak mungkin kami biarkan saja hanya anak perempuan dan adik perempuan beliau yang menguburkan jenazah," kata seorang mantan murid NP, Am (38) seperti dilansir Klikpositif.com-jaringan Suara.com pada Rabu (11/11/2020).
Murid lainnya, Aidil (48) juga turut menimpali, menurutnya petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan tidak bertanggung jawab terhadap jenazah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut.
Baca Juga: Positif Corona, 13 Jemaah Umrah Indonesia Dikarantina Otoritas Arab Saudi
"Masa petugas yang datang ke sini cuma menyerahkan APD empat stel kepada keluarga, tanpa sedikit pun membantu penyelenggaraan jenazah ini. Kalau seperti ini, besok tidak perlu lagi di-swab," katanya
Kepala Jorong Sungai Padi Utara Vendo mengatakan, melihat situasi di lapangan pihaknya tidak berdaya melarang mantan murid NP turut serta menguburkan jenazah.
"Bagaimana mau melarang, yang pakai APD cuma perempuan, pasti tidak sanggup mengangkat peti jenazah, ini jasad manusia tidak mungkin ditelantarkan, makanya saya biarkan," katanya.
Dia menambahkan, pihaknya tidak bisa melarang murid NP yang juga warganya tersebut karena petugas medis menyatakan peti jenazah sudah steril.
"Awalnya petugas medis ini melarang masyarakat mendekat, setelah itu dikatakan peti jenazah sudah steril, otomatis warga saya ini ikut serta menguburkan jenazah," katanya.
Baca Juga: Arab Saudi Temukan 13 Jemaah Umrah Asal Indonesia Positif Corona
Adik NP, Irni mengungkapkan kakaknya meninggal dunia di RSUD Solok pada Rabu (11/11/2020) sekitar pukul 08.30 WIB.
Sebelum berangkat dari RSUD Kabupaten Solok, pihak rumah sakit mengaku sudah konfirmasi ke Satgas Covid-19 Solok Selatan.
"Katanya sudah ada petugas penyelenggaraan jenazah, nyatanya tidak ada satupun, kami sangat kecewa, dan semakin menambah luka kami," ujarnya.
Petugas kesehatan yang belakangan salah satunya diketahui bernama Eci mengatakan, pihaknya hanya mengantarkan APD kepada Pihak keluarga.
"Kami hanya mengantarkan APD kepada pihak keluarga, yang lainnya kami tidak mau jawab," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- 9 Mobil Bekas Murah Sekelas Alphard Mulai Rp 60 Juta: Captain Seat Nyaman Selonjoran
- 5 Rekomendasi Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Jadi Lembap dan Awet Muda
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 7 Mobil Bekas Toyota-Suzuki: Harga Mulai Rp40 Jutaan, Cocok buat Keluarga Kecil
Pilihan
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Jumbo Terbaru Juni 2025
-
Ustaz Yahya Waloni Meninggal Dunia saat Khutbah Jumat, Ini Profilnya
Terkini
-
PNM Ajak Karyawan Tebar Kebaikan lewat Sedekah Kurban
-
Kabar Duka, 5 Jamaah Haji Riau Meninggal di Tanah Suci
-
7 Bumbu Rendang Instan Pilihan: Rasa Menggugah Selera, Praktis Harga Ekonomis
-
5 Rekomendasi HP Samsung Sejutaan Terbaik, RAM Mumpuni Kamera Resolusi Tinggi
-
4 Link DANA Kaget, Pastikan Amplop Kejutannya Isi Dompet Digitalmu