SuaraRiau.id - Baru-baru ini, kemunculan surat perintah dari staf khusus (stafsus) milenial Presiden RI, Aminudin Ma’ruf menghebohkan media sosial.
Surat tersebut berisi perintah Dema PTKIN menghadiri pertemuan yang membahas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja di Wisma Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat (6/11/2020).
Kata-kata perintah dalam surat berkop Sekretariat Kabinet RI dari Amin itulah, lantas membuat Pengamat Politik Rocky Gerung kesal.
Menurut Rocky, diksi perintah dalam surat itu tak pantas diucapkan. Sebab ibarat menyerukan antara komandan tentara kepada anak buahnya.
“Itu keajaiban Indonesia. Staf khusus bikin surat perintah dengan format seperti komandan ke anak buahnya di lapangan. Itu tradisi tentara,” kata Rocky dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Minggu (8/11/2020).
Surat itu seolah tak dibuat lazim seperti surat undangan pada umumnya. Sebab ada kata ‘perintah’ alias memerintahkan, sehingga tentu akan memiliki makna wajib hadir yang namanya tercantum dalam surat bernomor Sprint-054/SKP-AM/11/2020 tersebut.
Rocky Gerung menilai jika apa yang dilakukan stafsus milenial pada surat bersifat perintah adalah sesat. Dia bahkan menyebut jika ini masuk dalam keajaiban Indonesia.
Bagaimana tidak, itu tradisi tentara, yang coba membuat perintah pada anak buahnya. Rocky kemudian menduga jika mungkin sebenarnya surat itu ditujukan sebagai reaksi pada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Karena kaum milenial disebut manja oleh beliau.
Maka kemudian, mereka memperlihatkan postur yang betul-betul teguh bahkan mampu membuat surat perintah.
“Itu tradisi yang buruk, tetapi kita mau pelajari mengapa dia jadi buruk. Kenapa enggak telepon-teleponan saja. Itu kan kemampuan untuk persuasi. Kan staf khusus diangkat karena kemampuan persuasi tuh,” kata Rocky.
“Karena dia punya kelebihan di dalam mengetahui relasi dengn siapa ya, kalau surat perintah, kayak robot dong, eksekusi sesuatu tanpa kemampuan komunikasi,” sambungnya.
Terkait ucapan Aminudin yang bilang untuk kebutuhan rapid test, Rocky makin kesal. Menurut dia, rapid test merupakan kegiatan rutin yang dilakukan di Istana. Sehingga tidak perlu stafsus milenial sampai keluarkan surat perintah.
Sebab kegiatan itu sudah berlangsung lama, tanpa perlu ada stafsus milenial.
“Semakin dicari alasan, semakin kelihatan noraknya, apalagi rapid test, itu kegiatan rutin di Istana, memang sudah ada prosedurnya kan, ada tamu pasti rapid test,”
Dia pun menduga kalau kelihatannya stafsus tersebut, pengin punya rekam jejak kalau dia pernah jadi pejabat di Istana, dan mengeluarkan surat perintah. Supaya ada arsipnya di Istana.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
3 Model Toyota Corolla yang Jadi Incaran Keluarga Indonesia, Mulai 50 Jutaan
-
Daftar 20 Jabatan Eselon II Pemprov Riau yang Kosong, Pansel Segera Dibentuk
-
7 Kosmetik Mudah dan Bagus di Indomaret atau Alfamart, Emak-emak Pasti Suka
-
Puluhan Siswa Keracunan MBG Dirawat karena Sesak Napas, 301 Korban Sudah Pulang
-
CEK FAKTA: Menkeu Purbaya Dipecat Prabowo Imbas Komentar Blunder, Benarkah?