SuaraRiau.id - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim, bersama Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, dan seluruh peserta dari daerah berjoget serentak dengan gaya masing-masing.
Menteri Nadiem diajak berjoget Lambak dan Pucuk Pisang tampil dalam acara Pembukaan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN). Joget Lambak dan Pucuk Pisang merupakan warisan budaya tak benda yang dimiliki Provinsi Riau.
Kegiatan ini digelar secara daring atau virtual oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru Ditjen Kebudayaan Kemendikbud RI, Ahmad Mahendra, mengatakan sengaja membuat keduanya diletakkan di akhir penampilan.
Ia menyebut, keriangan irama, musik dan setiap gerak pada Joget Lambak dan Pucuk Pisang, guna memperlihatkan semangat Nusantara untuk melawan bahkan lepas dari pandemi Covid-19.
''Joget Lambak dan Pucuk Pisang dari Riau itu memang dipilih, karena tidak semua provinsi tampil. Jadi benar-benar pilihan. Kenapa dua warisan budaya Riau ini dipilih, karena kami melihat Riau ingin mengembalikan ruh nusantara, semangat nusantara untuk melawan bahkan lepas dari pandemi Covid,'' kata Mahendra seperti yang dikutip mediacenter.riau.go.id.
Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Raja Yoserizal Zen menjelaskan, sedikitnya ada 30 seniman Riau yang terlibat dalam acara pembukaan PKN itu.
Direkam dalam video, lokasinya memilih tempat di Anjung Seni Idrus Tintin dan halaman Balai Adat Melayu Riau, Pekanbaru.
"Rinciannya ada 30 seniman yang terlibat pada acara Pekan Kebudayaan Melayu 2020. Terdiri dari 20 penari dan 10 pemusik, dengan koreografer Wan Harun Ismail dan komposer Junaidi," terang Yose.
Kata Yose, para seniman yang terlibat sebelumnya telah melakukan latihan selama 10 hari, lokasinya di Taman Budaya Riau dan halaman Balai Adat Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau.
"Alhamdulillah, pelaksanaan pembukaan Pekan Kebudayaan Nasional 2020 berjalan sukses dan banyak mendapat tanggapan positif dari segala pihak," tambahnya.
PKN dibuka langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo, pada Sabtu (31/10/2020) malam. Disiarkan langsung melalui kanal YouTube Budaya Saya.
Untuk diketahui, tema utama gelaran ini adalah Ruang Bersama Indonesia Bahagia dengan narasi yang menekankan pada penguatan tubuh dalam perspektif kebudayaan atau culture resilience.
Di bawah tema ini, PKN 2020 hendak memberikan ruang ekpresi seni dan budaya kepada masyarakat serta sekaligus menggerakkan ekonomi budaya di tengah pandemi Covid-19.
Berita Terkait
-
Benarkah Pacu Jalur Riau Masuk Warisan Budaya Nasional? Ini Penjelasan Fadli Zon
-
Nadiem Makarim Dijadwalkan Diperiksa Kejagung Hari Ini Usai Dicekal, Hotman Paris: Ditunda
-
Festival Perahu Panjang dari Asia: Apa yang Bikin Pacu Jalur Riau Lebih Sakral?
-
Pacu Jalur dan 5 Fakta Mistis yang Bikin Dunia Akademik Tercengang
-
Bukan dari Gym, Ini Asal Tren Aura Farming Atlet Dunia dari Tradisi Pacu Jalur Riau
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Siapa Finn Dicke? Gelandang Keturunan Indonesia Incaran PSSI Latihan Bersama Rafael Struick
- 12 Kode Redeem FF Hari Ini 6 Juli 2025, Emote dan Skin Senjata Spesial Event Faded Wheel
- Update Harga Honda Vario Juli 2025, Mending Beli Baru atau Motor Bekas?
- Tristan Gooijer: Aku Siap Jalani Proses!
Pilihan
-
Daftar Harga Tiket Konser My Chemical Romance Jakarta, Presale Mulai 9 Juli
-
5 Rekomendasi HP NFC Murah Terbaru Juli 2025: Dompet Aman, Transaksi Lancar!
-
7 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Harga di Bawah Rp 3 Juta Terbaik Juli 2025, Pasti Terang!
-
Musim Berburu Siswa Baru: Apa Kabar Sekolah Negeri?
-
Duet Jordi Amat dan Rizky Ridho di Lini Belakang Persija? Mauricio Souza Buka Suara
Terkini
-
BRI Terus Perkuat Perannya sebagai Bank dengan Misi Keberlanjutan yang Menyeluruh
-
7 Jam Tangan Lari Murah Meriah, Pendukung Performa di Riau Bhayangkara Run
-
6 Sepatu Lari Lokal Terbaik Dipakai di Riau Bhayangkara Run, Nyaman hingga Finish!
-
Pacu Jalur Mendunia, Gubri Wahid Berterima Kasih ke Konten Kreator
-
5 Pilihan Jam Tangan Lari Terbaik 2025, Fitur Canggih Dukung Performa Olahraga