Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Kamis, 29 Oktober 2020 | 20:30 WIB
Petugas memperlihatkan face shield buatan warga binaan Rumah Tahanan Dumai. [Antara/HO-dok]

SuaraRiau.id - Warga binaan Rutan Kelas IIB Dumai Riau memproduksi face shield dan seribu masker kain non medis untuk membantu pencegahan Covid-19 di daerah tersebut. Kegiatan ini juga didukung PT Pertamina Refinery Unit II.

Humas Rutan Dumai Agung Nugraha di Dumai, mengatakan pemesanan face shield dan masker kain dikerjakan oleh sedikitnya 50 warga binaan wanita.

"Dengan memanfaatkan mesin jahit yang memang tersedia untuk kegiatan pelatihan rutin dan pembinaan rutan kepada penghuni," kata Agung seperti yang dikutip Antara, Kamis (29/10/2020).

Pemesanan masker ini, lanjut Agung, sebagai bentuk perhatian Pertamina dalam memberdayakan keterampilan menjahit warga binaan.

"Alhamdulillah pembuatan masker kain ini tidak mengecewakan dan bisa membantu persediaan masker untuk tenaga medis," ucapnya.

Menurut dia, pembuatan masker kain selama kurang lebih lima hari ini akan diserahkan kepada Satgas Covid-19 Dumai untuk mendukung stok medis yang saat itu masih terbatas.

Semua warga binaan terlibat dalam produksi face shield dan masker ini terlihat antusias dan senang mengerjakan kegiatan ini, dan juga merasa bangga karena meskipun di dalam rumah tahanan tetap bisa memberikan manfaat bagi masyarakat luas khususnya dalam penanggulangan Covid-19.

Rutan Dumai sangat mengapresiasi perhatian Pertamina dalam memberdayakan warga binaan di tempatnya untuk membantu penanggulangan Covid-19 yang sedang menjadi masalah bersama.

Manager Humas Pertamina RU II Dumai Brasto Galih Nugroho mengatakan, sebanyak 1.000 buah face shield dan 1.000 masker kain non medis yang diproduksi oleh warga binaan Rutan untuk diberikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan dalam menanggulangi Covid-19.

Baik untuk pemerintah, rumah sakit, puskesmas, tenaga medis, maupun kepada masyarakat umum.

"Kondisi pandemi Covid-19 dihadapi saat ini membutuhkan perhatian khusus dan sumbangsih nyata dari semua elemen masyarakat, tanpa terkecuali yang berada di dalam rumah tahanan, karena mereka bisa memberikan kontribusi untuk pencegahan corona ini," kata Brasto.

Menurutnya, setiap individu harus bergerak bersama untuk mempercepat penanganan pandemi Covid-19 agar segera selesai, khususnya di Kota Dumai.

Saat ini Rutan Klas IIB Dumai masih menutup jam besuk warga binaan sesuai instruksi Kementerian Hukum dan HAM untuk mengantisipasi virus korona dan menerapkan pola hidup sehat kepada seluruh penghuni Rutan.

Untuk menjaga kesehatan sebanyak 921 orang warga binaan, Rutan Dumai memberikan asupan vitamin dan waktu olahraga agar ketahanan tubuh terjaga tetap bugar dan tidak mudah diserang virus.

Selain itu, ada tiga petugas medis juga disiagakan di lingkungan Rutan Dumai ini lengkap dengan fasilitas ruang isolasi khusus bagi warga binaan yang mengalami gejala Covid-19 agar tidak menulari penghuni lain. (Antara)

Load More