SuaraRiau.id - Selain sosok Ustaz Abdul Somad (UAS) yang mencuri perhatian pada rapat pendirian Partai Islam Ideologis (PII) atau Masyumi Reborn di Provinsi Riau. Penggunaan kata "reborn" di belakang Masyumi juga tidak kalah menarik.
Dosen komunikasi politik Universitas Muhammadiyah Riau, Aidil Haris, menilai penggunaan kata bahasa Inggris tersebut sangat mencolok untuk partai berlatar Islam.
Menurutnya, ada dua makna dari penggunaan kata tersebut. Pertama menunjukan format partai yang terbilang baru lantaran melakukan penyesuaian, kedua menunjukan kesan partai Islam bersifat terbuka.
"Mereka menunjukan ini Masyumi baru dengan kekuatan baru dengan era baru, dan tetap berupaya mengedepankan ideologi Masyumi meski mungkin tidak se-puritan yang lama," terangnya kepada Suara.com, Rabu (28/10/2020).
Aidil menambahkan, ada alasan logis kenapa Masyumi Reborn harus menampilkan kesan berbeda dengan corak Masyumi lama.
Hal itu umumnya dipengaruhi perubahan di daerah yang menjadi basis suara Masyumi pada tahun 1955.
"Meski Riau dalam format Sumatera Tengah menjadi lumbung kemenangan Masyumi pada pemilu 1955, capaian tersebut tentu tidak bisa menjadi pegangan saat ini sebab telah terjadi peralihan generasi," imbuhnya.
Asal tahu saja, pada pemilu tahun 1955 Masyumi tampil sebagai pemenang di Sumatera Tengah dengan persentase mencapai 50,77 persen. Wilayah provinsi Sumatera Tengah saat itu meliputi Sumatera Barat, Jambi, dan Riau.
Pada tahun 1960 partai ini dibubarkan lantaran sejumlah pentolannya ikut dalam aksi Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), yang juga berpusat di Sumatera Tengah.
Belakangan Sumatera Tengah ikut dimekarkan menjadi tiga provinsi antara lain Riau, Sumatera Barat dan Jambi.
Sambung Aidil, selain dihadapkan dengan bekurangnya ceruk pemilih lantaran peralihan generasi (meninggal), Masyumi Reborn nantinya juga berhadapan dengan persaingan antar partai Islam sendiri.
"Jadi jika pada tahun 1955, Masyumi bisa dikatakan leluasa merancang komunikasi politik dengan muatan nilai Islam. Hal itu tidak sesuai dengan realita sekarang karena partai partai Islam yang banyak, sehingga Masyumi perlu menampilkan gaya tersendiri agar dapat menarik minat pemilih," imbuhnya.
Perlu diketahui, pada pemilu tahun 1999 ada dua entitas partai politik yang mengusung nama Masyumi, yaitu Partai Masyumi Baru dan Partai Islam Indonesia Masyumi. Kedua partai tersebut belum beruntung dalam kontestasi pertama di era reformasi.
Saat itu Partai Masyumi Baru hanya meraup 152.589 suara (0,14 persen) sedangkan Partai Islam Indonesia Masyumi mendulang 456.718 suara (0,43 persen).
Torehan tersebut jauh dibawah capaian partai dengan corak Islam yang sekarang exis.
Berita Terkait
-
Target Ambisius KKP: Bangun 1000 Kampung Nelayan Merah Putih Hingga 2026, Apa Dampaknya?
-
UAS Umpamakan Hubungan Santri dengan Kiai lewat Mahzab Cinta: Susah Dilogikakan!
-
7 Fakta Tragedi Bulan Madu Maut di Solok, Benda Ini Diduga Jadi Penyebabnya
-
Sebabkan Kematian Pasangan Baru di Solok, Bagaimana Water Heater Mengeluarkan Gas Beracun?
-
Ratusan Siswa di Agam Keracunan MBG, Pemkab Tetapkan KLB
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
5 Link DANA Kaget Terbaru Saldo Rp248 Ribu, Rebut sebelum Kehabisan
-
Sebar ShopeePay Kembali Hadir, Siap-Siap Dapat Saldo Gratis ShopeePay Hari Ini!
-
Gubernur Riau Minta Keluhan soal MBG Tak Perlu Diumbar ke Medsos
-
Profil Deddy Handoko, Pebisnis Ternama Riau yang Meninggal Dunia
-
Petugas Rutan Siak Diperiksa Imbas Terpidana Mati Kasus Narkoba Kabur