Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Selasa, 13 Oktober 2020 | 16:32 WIB
Ilustrasi bentrokan. (Shutterstock)

SuaraRiau.id - Perang antar warga pecah di Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Senin (12/10/2020). Bentrok tersebut disulut persoalan tapal batas antara Nagari Padang Laweh Malalo dengan Nagari Sumpur di Kecamatan Batipuh Selatan.

Akibatnya, 11 kendaraan roda dua dan satu rumah dibakar warga yang berkonflik.

“Memang sempat terjadi bentrok kemarin, tapi situasi sudah mulai kondusif,” ujar Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto saat dihubungi Padangkita.com-jaringan Suara.com pada Selasa (13/10/2020).

Dikemukakan Satake, bentrokan karena permasalahan tapal batas tersebut juga pernah terjadi pada Desember 2019. Namun saat itu, kedua belah pihak sepakat menahan diri setelah dimediasi oleh polisi.

Baca Juga: Bentrokan Warga Pecah di Kupang, Brimob dan TNI Diturunkan

Pun objek yang menjadi sengketa antara kedua nagari tersebut sudah masuk ke peradilan dan menjadi sengketa perdata. Proses persidangan kasus tapal batas itu masih berjalan di pengadilan.

“Untuk sementara, tanah yang disengketakan itu berstatus quo,” ucap Satake.

Untuk mencegah kembali terjadinya bentrokan, polisi terus berusaha untuk melakukan mediasi kedua belah pihak.

Sementara, sebanyak satu pleton Brimob telah diturunkan untuk membantu Polres Padang Panjang melakukan penjagaan di lokasi.

Dari data polisi, tidak ada korban jiwa dalam bentrokan tersebut.

Baca Juga: Bentrokan Maut Pecah di Kupang, 1 Meninggal dan 7 Rumah Dibakar

“Tadi malam kita sudah usahakan mediasi, begitu juga dengan Polres Padang Panjang, kedua belah pihak sepakat menahan diri,” katanya.

Load More