Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Senin, 05 Oktober 2020 | 18:45 WIB
Mantan Panlima TNI Jenderal Purn Gatot Nurmantyo. [Beritajatim.com]

SuaraRiau.id - Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Riau rencananya akan digelar pada Jumat (9/10/2020) mendatang.

Sekretaris KAMI Azmi Rozali berharap deklarasi tersebut tidak mendapat gangguan.

Menurut Azmi, jika deklarasi itu menuai gangguan, maka hal tersebut bukan dipicu KAMI Riau. Pasalnya KAMI merupakan gerakan moral untuk menyuarakan orasi, yang sudah dijamin undang-undang.

"Kita akan lakukan di ruang tertutup, mematuhi protokol kesehatan. Tidak ada alasan deklarasi itu diganggu. Sebab tidak ada konstitusi yang ditabrak, semua berjalan sesuai koridor," urainya kepada Suara.com, Senin (5/10/2020).

Azmi menyebut pihaknya juga bakal mematuhi protokol kesehatan saat deklarasi nantinya. Menurut Azmi untuk meredam kerumunan orang, pihaknya bakal menepikan opsi deklarasi di tempat terbuka.

Jika tidak ada halangan, hajatan deklarasi KAMI Riau langsung dihadiri inisiator KAMI mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Selain Gatot, deklarasi tersebut juga akan dihadiri sejumlah pentolan KAMI.

"Saya tidak bisa menyebut mereka satu persatu. Tapi kalau Pak Din Syamsuddin memang tidak akan datang karena faktor usia. Sebagai gantinya beliau akan menyaksikan via virtual," imbuhnya.

Secara terpisah, Ketua Umum Relawan Jokowi Center, Raya Desmawanto Nainggolan, berharap deklarasi KAMI Provinsi Riau ditunda.

Sebab, agenda soliditas bangsa lebih penting dalam menghadapi Covid-19.

"KAMI menahan diri dulu lah, nanti setelah situasi kembali normal baru bikin deklarasi. Kan di Lombok, Karawang dan Surabaya sudah ditolak. Mestinya kalau sudah ditolak sebagian kelompok masyarakat (ditunda dulu). Ini kan bisa memicu konflik," kata Raya.

Sebut Raya, sejak munculnya KAMI ada kecendrungan masyarakat mengalami pembelahan. Ini terlihat dari munculnya pro dan kontra ditengah masyarakat terhadap KAMI, sehingga menjurus kegaduhan.

"Presiden Jokowi sudah mengatakan agar jangan membuat kegaduhan di tengah pandemi. Kalau bisa KAMI tidak membuat kerumunan, menciptakan situasi riuh, dan memancing orang bereaksi kontraproduktif," pesannya.

Load More