SuaraRiau.id - Polres Dumai membongkar sindikat narkoba yang dikendalikan oleh seorang narapidana (napi) dari Lapas klas IIA Pekanbaru.
Dua kurir berhasil diamankan dengan barang bukti 14 kilogram sabu-sabu.
Jaringan ini diketahui merupakan jaringan internasional. Barang haram tersebut didatangkan dari Malaysia ke kota Dumai melalui pelabuhan tikus.
Kapolres Dumai, AKBP Andri Ananta Yudhistira menjelaskan, dua tersangka itu adalah FH (22) dan RW (22). Mereka berperan sebagai kurir.
"Mereka kita tangkap bersama barang bukti di wilayah Medang Kampak," terangnya.
Jaringan ini terlacak polisi setelah petugas mendapatkan informasi adanya transaksi narkoba di salah satu pelabuhan tikus di wilayah itu.
Tak menunggu lama petugas lalu melakukan penyelidikan dan menangkap dua tersangka itu.
"Mereka ditangkap saat mengendarai sepeda motor dan sabu-sabu tersebut dimasukkan dalan tas besar berwarna hitam. Mereka diperitahkan oleh AP yang ternyata adalah narapidana di lapas Pekanbaru," tegasnya.
Keduanya mengaku hanya diupah Rp 500 ribu untuk menjemput barang haram tersebut.
Petugas juga telah berkoordinasi dengan pihak lapas klas IIA Pekanbaru, untuk memastikan apakah benar AP tengah menjalani hukuman di lapas itu.
"Barang bukti narkoba dan tersangka saat ini berada di Mapolres Dumai. Mereka kita jerat dengan Undang-undangan narkotika dengan ancaman pidana mati atau seumur hidup," tutupnya.
Kontributor: Wahyudi
Berita Terkait
-
Selain Dijebak Isa Zega, Lucinta Luna Dipaksa Ngaku oleh Oknum Polisi saat Terjebak Kasus Narkoba
-
Diam-diam Jaringan Fredy Pratama Masih Aktif Kirim Barang Haram ke Malaysia dan Indonesia
-
Viral Tak Digubris Polisi, Pria yang Teriak-teriak di Gerbang Polsek Kelapa Gading Ternyata Keluarga Tersangka Narkoba
-
Konsep Pidana di Indonesia Berubah Jadi Alasan 5 Anggota Bali Nine Akan Dipulangkan
-
Keajaiban di Menit Terakhir, Mary Jane Lolos dari Hukuman Mati, Kini Dipulangkan ke Filipina
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Inovasi E-Break, PHR Hemat Biaya Produksi Balam South Rp29 Miliar
-
Hari Pencoblosan, KPU Riau Ungkap Larangan untuk Pemilih dan Lembaga Survei
-
Intip Snack Emping Jagung Nasabah PNM Mekaar yang Diborong Wapres Gibran
-
Jaga Keamanan Masa Tenang Pilkada, Polres Siak-Instansi Terkait Patroli Skala Besar
-
Hari Guru, Begini Jejak Kisah Guru di Balik Kesuksesan Para Engineer PHR