SuaraRiau.id - Sebanyak 711.126 keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan (PKH) menyatakan diri mundur.
Hal tersebut sesuai catatan Kementerian Sosial RI pada tahun 2020 ini. Salah satu alasan mundur karena mereka sudah memiliki rumah bagus dan juga usaha.
"Saya mundur karena sudah memiliki rumah yang bagus dan juga ada usaha," kata Rani, penerima PKH asal Kabupaten Indramayu yang sudah mundur atau graduasi di Cirebon, Kamis (17/9/2020).
Saat ditanya oleh Menteri Sosial Juliari P Batubara, Rani mengaku sudah tiga tahun menerima bantuan program PKH, namun seiring berjalan waktu kehidupan ekonominya mulai berubah.
Dia memilih untuk mengundurkan diri atau graduasi dari program PKH. Rani mengaku untuk saat ini dirinya dan sang suami sudah bisa membangun rumah yang lebih layak dari sebelumnya.
Selain itu, dia juga mengaku sudah memiliki usaha yang bisa mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari dan tanpa adanya bantuan PKH pun sudah bisa tercukupi.
"Saya malu karena masih banyak yang lebih susah tapi tidak mendapatkan bantuan, untuk itu saya memberikan kesempatan kepada yang lain," tuturnya.
Sementara KPM PKH yang graduasi dari Kota Cirebon Saidah mengatakan memilih mundur dari program PKH karena sudah memiliki kehidupan yang lebih layak.
Di mana saat ini sudah memiliki usaha yang bisa mencukupi kebutuhan keluarga mereka, dia mengaku sudah 13 tahun mengikuti program PKH dari Kemensos.
"Saya ingin memberikan kesempatan kepada masyarakat yang lain, karena saat ini saya juga mempunyai usaha kecil yang bisa mencukupi kebutuhan," tutur Saidah kepada Mensos Juliari.
Menteri Sosial Juliari P Batubara mengatakan untuk secara nasional, pada tahun 2020 Kemensos menargetkan 1 juta PKM PKH bisa mengundurkan diri dari program tersebut.
Di masa pandemi COVID-19 ini lanjut Juliari, sudah terdapat 711.126 PKM PKH atau 71,1 persen yang sudah tidak lagi menerima PKH.
"71,1 persen dari target 1 juta KPM telah mengembalikan kartu KKS karena sudah mampu secara ekonomi," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Kejagung Ungkap Nilai Aset Sitaan Sawit Ilegal Kini Tembus Rp 150 Triliun
-
Kejagung Umumkan Pengambilalihan Lahan Sawit Ilegal, Luasannya Lebih Besar dari Pulau Bali
-
Satgas PKH Segel Kawasan Konsesi Nikel PT Tonia Mitra Sejahtera
-
Link Resmi Cara Cek Penerima Bansos Kemensos September 2025
-
Cara Cek Penerima Bansos PKH dan BPNT 2025, Ini Panduan Lengkapnya
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
5 Krim Malam yang Bagus untuk Kulit Sensitif, Menjaga Kelembapan
-
Kemendagri Bakal Sanksi Wali Kota Prabumulih usai Viral Pencopotan Kepsek
-
5 HP 1 Jutaan Paling Cocok buat Emak-emak Modern, Baterai Awet Seharian
-
PNM Dorong Produk Nasabah PNM Mekaar ke Panggung Halal Dunia
-
Muflihun Menangkan Praperadilan, Begini Respons Polda Riau