SuaraRiau.id - Selang sehari setelah peristiwa penusukan yang menimpa Syekh Ali Jaber, Menkopolhukam Mahfud MD menjenguk Syekh Ali Jaber di kediamannya, Senin (14/9/2020) sore.
Syekh Ali Jaber pada Minggu (13/9/2020) menjadi korban penusukan saat menyampaikan tausiyah di Bandarlampung.
Alpin Andrian (24), penusuk Syekh Ali Jaber, kekinian telah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi.
Potret pertemuan dengan Syekh Ali Jaber diunggah Menkopolhukam Mahfud MD lewat akun Instagram pribadinya.
Mahfud menyebut kekinian kondisi ulama kelahiran Madinah, Arab Saudi, itu sudah membaik.
"Alhamdulillah, bisa menemui Syekh Ali Jaber malam ini di kediaman beliau. Senang karena beliau ternyata sehat walafiat, kuat fisiknya, dan tetap semangat bercerita tentang kegiatan dakwahnya selama ini," tulis Mahfud dalam keterangan foto yang diunggahnya.
Mahfud menambahkan dalam kunjungan itu, ia mewakili pemerintah menyampaikan rasa simpati atas musibah yang dialami Syekh Ali Jaber.
Di samping itu, Mahfud menegaskan bahwa pemerintah akan mengusut tuntas atas kasus penusukan yang menimpa pendakwah kondang itu.
"Selain menyampaikan simpati atas nama pemerintah, saya sampaikan pula bahwa pemerintah akan mengusut terus kasus di Lampung kemarin secara transparan," tegasnya.
Baca Juga: Syekh Ali Jaber Ditikam, Komisi III : Aparat Jangan Anggap Enteng Masalah
Lebih jauh, Mahfud mengungkapkan pada silaturahmi itu, Syekh Ali Jaber juga menitip sebuah pesan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Beliau sempat menitipkan salam sungkem untuk disampaikan kepada Presiden bahwa Syekh Ali Jaber baik-baik saja. Alhamdulillah," pungkasnya.
Lindungi Ulama
Diberitakan sebelumnya, Menkopolhukam Mahfud MD meminta aparat keamanan memberikan perlindungan kepada segenap ulama, apapun pandangan politiknya.
Permintaan Mahfud sebagai tindak lanjut dari kasus penusukan yang dialami pendakwah Syekh Ali Jaber, akhir pekan lalu.
"Dai apapun pandangan politiknya itu harus dilindungi kalau sedang berdakwah. Itu yang terpenting," kata Mahfud, Senin (14/9/2020).
"Budaya yang baik itu justru ditimbulkan dari dakwah-dakwah para pendakwah kita yang telah bekerja dengan ikhlas, para ulama kita," Mahfud menambahkan.
Secara pribadi, Mahfud menilai Syekh Ali Jaber merupakan pendakwah yang humanis dan tidak berpolitik.
Mahfud pernah mendengarkan secara langsung ceramah Syekh Ali Jaber pada 2011.
Sementara Syekh Ali Jaber meminta masyarakat, terutama umat Islam, tidak terprovokasi oleh peristiwa penikaman yang menimpanya pada Minggu (13/9/2020) di Masjid Falahuddin, Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung.
"Saya ingin sampaikan kepada umat dan masyarakat jangan sampai terprovokasi dengan kejadian ini dan tetap menjaga ketenangan dan kebersamaan serta kesatuan karena ini adalah ujian," kata Syekh Ali Jaber dalam konferensi pers di Bandarlampung.
Ia meminta seluruh elemen masyarakat tetap bersabar dan tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum ataupun berburuk sangka (suudzon) kepada siapapun dan tetap berbaik sangka (khusnudzon).
"Memang beredar isu-isu kok kalau ulama yang diserang, pelakunya dibilang orang gila, tapi kalau pelakunya dibilang teroris. Sabar, sabar, kita harus berbaik sangka karena banyak orang mau memadamkan cahaya Alquran, tapi yakini tidak ada yang mampu padamkan cahaya itu," kata Syekh Ali Jaber.
"Bahkan dengan kejadian ini membuat saya lebih semangat lagi dalam melanjutkan dakwah, maka kemarin saya minta acara di Lampung jangan ditunda dan digeserkan sedikitpun," Syekh Ali Jaber dalam laporan Antara.
Usai peristiwa penikaman, dia tetap melanjutkan dakwah di masjid yang lain di Bandarlampung.
"Dan Alhamdulillah hari ini saya bisa berkumpul di tempat ini," kata dia.
"Insya Allah siang nanti saya akan pulang ke Jakarta dan mendapat perhatian dari aparat keamanan bahkan kapolda Lampung sudah menemui saya dan Wakapolri pun telah menelpon saya dan mengatakan akan usut tuntas kejadian ini untuk mengetahui siapa yang ada di belakang pelaku," ungkap Syekh Ali Jaber.
Berita Terkait
-
Heran Relawan Jokowi Silfester Matutina Bebas Berkeliaran, Mahfud MD Curigai Kejagung: Ada Apa Sih?
-
Mahfud MD Sebut Amnesti Hasto-Abolisi Tom Lembong Buah Jeritan Masyarakat Sipil
-
Prabowo Selamatkan Hasto dan Tom Lembong: Mahfud MD Sebut Era Hukum Jadi Alat Politik Berakhir?
-
Mahfud MD Tagih 'Utang' ke Kaesang, PSI Pernah Janji Padanya
-
Mahfud MD: Abolisi dan Amnesti dari Prabowo Bukti Politik Tak Boleh Sandera Hukum Lagi
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Pemain Liga Inggris Rp 5,21 Miliar Siap Bela Timnas Indonesia di SEA Games 2025
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Layar AMOLED Terbaru Agustus 2025
-
Ini Alasan Warga Pembuat Mural One Piece di Semanggi, Suka Menggambar dan Diminta Buat
-
Pembuktian Justin Hubner dan Pelampiasan Dean James, Dua Bek Timnas Indonesia Bentrok di Eredivise
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,12 Persen, Pemerintah Jadi Mesin Utama Pendorong Pertumbuhan
-
Adu Kokoh Maarten Paes vs Emil Audero: Siapa Pilihan Kluivert di Kualifikasi Piala Dunia 2026?
Terkini
-
Dukung Jaring Pengaman Sosial, BRI Salurkan BSU Hingga Rp2,25 Triliun
-
Kabar Duka, Istri Bupati Rokan Hilir Meninggal Dunia di Usia 72 Tahun
-
Heboh Api Menyala Lagi dalam Ruko Terbakar yang Tewaskan Satu Keluarga di Pekanbaru
-
Gencar Razia Penambangan Emas Ilegal di Kuansing, 3 Orang Ditangkap
-
Dini Hari Maut di Pekanbaru, Pasutri dan 2 Anaknya Tewas dalam Kebakaran Ruko