"Kalau pada tahun 1955 Masyumi bisa dikatakan leluasa membangun narasi Islam. Maka kerja politik tahun 1955 itu tidak bisa dijadikan acuan. Sebab narasi soal Islam kini juga disuarakan partai Islam lainya. Sehingga Masyumi perlu memikirkan kemasan Islam seperti apa yang dikomunikasikan," terangnya.
Kontributor : Satria Kurnia
- 1
- 2