Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Kamis, 08 Mei 2025 | 10:20 WIB
Petugas menunjukan emas Antam di Butik Emas Logam Mulia Antam, TB Simatupang, Jakata (14/4/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Dia mengatakan, pentingnya mewaspadai euforia investasi emas itu, karena adanya kenaikan harga emas justru akan membuka ruang bagi para spekulan.

Kondisi itu dinilai berpotensi merugikan masyarakat yang tidak memahami pola-pola permainan para spekulan investasi.

"Bisa saja para spekulan tersebut memborong emas dengan harga tinggi seperti sekarang. Ketika harga naik lagi mereka akan menjual emasnya yang bisa menyebabkan harga emas turun," kata Heru.

Sementara masyarakat yang membeli emas dalam jumlah tidak sebesar spekulan, bisa saja panik karena turunnya harga dan akhirnya menjual rugi emas mereka.

Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian Makin Menguat, Antam Rp2,035 Juta per Gram

"Sudah rugi karena harganya turun, ditambah potongan administrasi dari toko atau penjual emas, jadi dobel ruginya,” ucapnya.

Pilih beli emas karena keuntungan lebih besar

Sejumlah pembeli memadati Butik Emas Logam Mulia Antam, TB Simatupang, Jakarta Selatan, Jumat (11/4/2025), menyatakan memilih membeli emas karena keuntungan nilai investasi yang dihasilkan lebih besar.

Seperti Oki, saat ini lebih memilih untuk menambah portofolio aset berupa emas batangan, mengingat harga emas terus mengalami lonjakan.

"Imbal baliknya lebih besar, kalau di bank konvensional bunganya kecil," katanya dikutip dari Antara.

Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian Naik Serentak, Antam Tembus Rp2 Jutaan

Sementara, Bambang yang menilai kondisi ekonomi saat ini tidak stabil, dan untuk pilihan aset, dirinya menyatakan bahwa emas batangan merupakan produk investasi yang mempunyai stabilitas harga jual.

Load More