Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 17 November 2023 | 19:59 WIB
Ilustrasi hutan mangrove. [commons.wikimedia.org]

SuaraRiau.id - Provinsi Riau mendapat dukungan dana mencapai Rp800 miliar dari World Bank sebagai pilot project (proyek percontohan) dalam program rehabilitasi mangrove.

Program dengan nama Mangrove for Coastal Resilience (M4CR) tersebut menargetkan rehabilitasi lahan mangrove seluas 7498 hektare yang tersebar di 6 kabupaten/kota di Riau.

Kepala Dinas Kehutanan Riau, Mamun Murod menjelaskan jika ada enam daerah yang akan menjadi percontohan. Di antaranya Kabupaten Rokan Hilir, Bengkalis, Kepulauan Meranti, Indragiri Hilir, Pelalawan dan Dumai.

“Program ini bukan hanya menandai komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat dan berkontribusi besar dalam mewujudkan Riau Hijau,” kata Murod, Jumat (17/11/2023).

Keenam daerah itu diketahui mempunyai luas masing-masing area rehabilitasi yang bervariasi. Seperti Indragiri Hilir (Inhil) menjadi kabupaten terluas yang direhabilitasi dengan luasan 3.660 hektare.

Disusul Bengkalis seluas 1.400 hektare, Pelalawan 1309 hektare, Rokan Hilir 674 hektare, Kepulauan Meranti seluas 385 hektare dan Dumai seluas 70 hektare.

“Inhil yang terluas,” ujarnya.

Lebih lanjut, Murod menjelaskan bahwa untuk seleksi lokasi rehabilitasi didasarkan pada usulan dari provinsi yang kemudian melalui proses verifikasi sebelum ditetapkan.

Selain Riau, provinsi-provinsi lain seperti Sumatra Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara juga turut serta dalam proyek percontohan tersebut.

Load More