Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Sabtu, 24 Desember 2022 | 08:05 WIB
Mobil truk bermuatan besar terjebak saat melintasi Jalan Lintas Teluk Masjid-Dosan atau Simpang Obor. [Suara.com/Alfat Handri]

Pertama melalui Jalan lintas Teluk Masjid-Dosan atau Simpang Obor dan Ke dua melewati Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah (TASL).

Disampaikan Kodirun, dua alternatif jalan ini sama-sama memiliki resiko baginya juga bagi pengendara truk lainnya.

"Lewat jalan rusak parah mobil terpuruk dan buah sawit bisa membusuk, atau lewat Jembatan Siak yang beresiko akan ditangkap Dinas Perhubungan (Dishub) Siak," kata Kodirun.

Ditambahkan Kodirun, pada Senin (19/12/2022) dini hari, ia bersama tujuh unit truk lainnya mencoba melintasi Jembatan TASL.

Di ujung jembatan, Kodirun dan para pengemudi truk lainnya dihentikan personel Dinas Perhubungan Siak untuk dimintai keterangan karena bermuatan over tonase.

Selanjutnya, truk dibawa ke depan Kantor Dinas Perhubungan, lalu diparkirkan di sana sampai pagi.

“Kami nekat melintasi Jembatan TASL, meski akhirnya diamankan seperti ini,” terang Kodirun.

Lebih jauh dikatakan Kodirun, tidak ada pilihan lain bagi Ia bersama truk lainnya. melintasi jalan rusak sama saja "bunuh diri" sebab akan terpuruk dan buah sawit yang dibawa akan membusuk.

“Kami tahu kami salah, tapi kami memilih diamankan seperti ini, dan menandatangani surat pernyataan, dari pada terpuruk dan TBS membusuk,” lanjut Kodirun.

Itu kenapa, kata Kodirun, hanya ada dua pilihan untul mengantarkan TBS kelapa sawit ke PKS.

Load More