Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 16 September 2022 | 11:09 WIB
Bjorka meledek pemerintah yang menangkap pemuda di Madiun, sebut Darktracer berdosa karena memberikan informasi salah. [twitter]

SuaraRiau.id - Mabes Polri mengamankan seorang pemuda asal Madiun, Jawa Timur yang diduga merupakan sosok di balik hacker Bjorka.

Polisi pun mengaku telah memeriksa pria berinisial MAH tersebut.

Menurut Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, pemeriksaan itu dilakukan oleh penyidik dari Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.

Ia juga memastikan pemeriksaan yang dilakukan statusnya masih sebagai saksi.

"Yang baru saya dapat informasi yang ada di Jawa Timur aja yang masih didalami. Satu orang aja yang masih didalami," ujarnya dikutip dari Batamnews.co.id--jaringan Suara.com, Kamis (15/9/2022).

Ibu dari MAH, Suprihatin mengaku kaget anaknya ditangkap tim siber Mabes Polri karena diduga merupakan hacker Bjorka.

Ia menganggap janggal dengan penangkapan itu karena sang anak bahkan tidak punya komputer ataupun laptop untuk melakukan kegiatan hacker.

Suprihatin menyebut bahwa MAH hanya punya satu ponsel. Karena itu, dia tak percaya jika anaknya adalah peretas yang menggegerkan Indonesia.

"Tidak punya komputer, hanya ponsel satu itu di tangan," ucapnya.

Ia memastikan apabila keluarganya tidaklah memiliki komputer atau laptop. Suprihatin mengatakan yang ada di dalam kamar anaknya hanya ada tumpukan pakaian saja.

Ia pun menceritakan anaknya ditangkap pada Rabu (14/9/2022) sekitar pukul 18.30 WIB. MAH ditangkap di tempat kerja, yakni di sebuah toko es waralaba lokal di Madiun.

"Saat kerja ditangkapnya. Sempat dibawa pulang ke rumah sini sebelum dibawa ke Polsek Dagangan," tuturnya.

Suprihatin mengaku tak hanya dirinya yang kaget atas penangkapan anaknya, tapi juga suaminya, Jumanto (52), dan kedua anaknya yang lain.

Lebih lanjut, Suprihatin juga mengatakan apabila anaknya sekali tidak memiliki kemampuan sebagai hacker. Oleh sebab itu, keluarganya pun berharap MAH dapat segera dipulangkan usai menjalani pemeriksaan.

"Saya hanya buruh tani," ujar Suprihatin.

Load More